Jumat pagi saya masih sempat bertemu Pater Dominikus Beda Udjan SVD di halaman pastoran. Pastor asal Pulau Lembata, NTT, ini kelihatan sehat. Biasa saja.
Minggu petang, 15 Mei 2022, beredar kabar duka di WA. Pater Dominikus Beda Udjan SVD sudah istirahat dalam damai. Resquescat in pace! RIP.
Begitu cepat Pater Domi pergi. Tanpa sakit, dirawat lama di rumah sakit, pakai ventilator, infus dsb. Pagi masuk rumah sakit, sorenya sudah menghadap Bapa di surga.
Minggu pagi itu, Pater Domi bersiap memimpin misa. Pakai jubah, siapkan buku-buku liturgi, dsb. Hendak ke sakristi. Gereja hampir penuh jemaat. Tiba-tiba saja pater berusia 45 tahun ini ambruk.
"Napasnya ngos-ngosan, lemes, gak ada tenaga. Sempat nanya di mana HP-nya," kata seorang staf di Paroki Roh Kudus, Purimas, Gunung Anyar, Surabaya.
Umat yang di dalam gereja tidak tahu kejadian ini. Yang di luar yang panik. Lalu segera membawa Pater Domi ke RKZ, Jalan Diponegoro, Surabaya. Misa sempat tertunda 30-an menit. Diganti pastor lain.
Lalu muncul berita duka seperti di atas. Saya kaget bukan main. Seakan tak percaya. Tapi sudah kehendak-Nya. Pater Domi kembali ke pangkuan Bapa dalam tugas pelayanan pastoral.
Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil...
Minggu tengah malam ada doa arwah. Saya ikut lewat online. Untaian rosario dan litani menemani pater yang istirahat abadi dalam peti.
Senin pagi, Hari Waisak, saya tidak jadi piknik ke luar kota. Langsung meluncur ke Gereja Roh Kudus. Ikut sembahyang bersama umat paroki. Ketemu Pater Goris Kaha SVD, orang Solor yang kini jadi Provinsial SVD Regio Jawa. Ketemu juga Agnes Swetta, wartawan Kompas, yang ternyata aktif sebagai pengurus di dewan paroki.
Tidak banyak kata-kata yang diucap di majelis perkabungan itu. Selain doa-doa rosario 5 peristiwa, litani, dan sebagai. Umat dari berbagai lingkungan, wilayah, komunitas datang bergantian menemani Sang Gembala untuk terakhir kali.
Sudah sering saya ceritakan Pater Domi Udjan di laman ini. Bukan sekadar sama-sama berasal dari Pulau Lembata, ayahnya, Bapa Yosef Udjan (RIP), dulu ketua stasi di gereja kampungku. Bapaku, Niko Hurek (RIP), wakil ketua stasi.
Bapa Yosef kepala SDK Atawatung yang pandai berkhotbah. Tidak kalah dengan frater atau pastor. Tak heran kalau dua anaknya jadi pastor: Pater Paulus Udjan SVD di Timor Leste dan Pater Dominikus Udjan di Surabaya.
Lama sangat saya tak jumpa Paulus dan Domi. Cuma dengar kabar keduanya jadi pater SVD. Eh, Pater Domi Udjan dapat tugas sebagai pastor paroki di kawasan Rungkut dan Gunung Anyar.
Satu kenangan tak terlupa. Pagi itu, 22 Juli 2019, saya ngopi dan ngobrol dengan Pater Domi di pastoran. Nostalgia tentang kampung halaman. Ada bumbu-bumbu cerita lucu.
Tiba-tiba saya dapat telepon dari kampung. Isak tangis. Isinya: Bapa Niko Hurek meninggal dunia 5 menit yang lalu. Pater Domi terdiam, berdoa, dan menenangkan saya. Memberi kekuatan agar saya menghadapi kenyataan ini.
Setelah itu, Pater Domi Udjan juga yang pimpin misa 40 hari dan 100 hari untuk arwah Bapa Niko. Sayang, pandemi covid membuat pertemuan tatap muka tak ada lagi. Bahkan misa pun secara daring.
Prokes di lingkungan gereja sangat ketat sehingga saya lebih banyak duduk di halaman. Atau masuk ke Gua Maria untuk sembahyang singkat.
Kini, Pater Domi telah menyelesaikan tugasnya di dunia ini. Sudah selesai. Wis rampung. Pater Domi telah bahagia di surga.
Ikut berduka cita atas meninggalnya pater yang masih muda dan merupakan sahabat keluarga.
BalasHapusKamsia. Memang ada kedekatan terutama dengan orang tua mendiang Pater Domi saat saya SD di kampung. Pater Domi sekolah di kecamatan lain dan sesekali saja mengunjungi bapa mamanya di Atawagung.
HapusSaya jadi dekat setelah beliau jadi pastor dan tugas di Surabaya.
Dari gejalanya sebelum meninggal, kelihatannya beliau mengalami serangan jantung, yg juga pernah saya alami di usia pertengahan tigapuluhan. Harap bro Lambertus jaga kesehatan. Jaga makan, tidur yg cukup (jgn terlalu ngebet nonton bola Premier League atau La Liga), jaga stres. Dan jika kolesterol LDL terlalu tinggi, tanyalah dokter bolehkah minum statin utk menurunkannya . Salam sejahtera.
BalasHapusCak Amrik, bisa dipastikan serangan jantung. Bisa menimpa siapa saja, kapan saja, di mana saja. Kita semua wajib waspada.
BalasHapusSudah waktunya romo2 punya dokter pribadi dan checkup rutin. Paroki2 punya klinik tapi kadang romonya tidak periksa kesehatan. SVD punya RKZ di Surabaya tapi kadang pater2 sudah merasa sehat dan baik2 saja.