Bangunan-bangunan tua yang mangkrak biasa dipakai untuk uji nyali. Sebab dipercaya ada setannya atau tempat jin buang anak. Siapa yang kuat nyali aman. Yang tidak kuat biasanya kesurupan atau kerasukan setan.
Salah satu gedung mangkrak di Kabupaten Sidoarjo ada di Krian. Di pinggir jalan raya arah ke Prambon, Mojosari, Pacet, Trawas. Kawasan wisata terkenal karena dekat Surabaya. Karena itu, banyak orang tahu gedung mangkrak itu. Tapi tidak tahu gedung apa.
''Pokoknya tempat uji nyali,'' kata beberapa orang Krian dan Balongbendo. ''Kalau lewat di situ malam hari takut,'' kata seorang penyanyi dangdut asal Krian.
''Itu gedung apa? Kok bisa mangkrak?'' tanya saya pura-pura tidak tahu kayak wartawan yang menyamar.
Artis lokal itu hanya menggeleng. Tidak tahu meski tinggal di Kecamatan Krian juga. Wajarlah karena tidak punya kepentingan apa-apa selain uji nyali.
Beda dengan orang Katolik di Sidoarjo dan Surabaya. Sebagian besar tahu bahwa itu bangunan gereja. Sudah 80 persen rampung tapi dipermasalahkan. Dulu sering ada unjuk rasa menolak pembangunan gereja meski sudah melalui proses perizinan.
Bangunan mangkrak itu mulai dimulai pada tahun 1993. Rencananya untuk kapel atau gereja untuk umat Katolik di wilayah Kecamatan Krian, Kedamaian, Tarik, dan Mojosari. Saat itu umat Katolik sekitar 1.000 jiwa.
''Meskipun semua prosedur perizinan sudah dilalui, tetapi proses pembangunan dihentikan oleh sekelompok orang sejak 7 Juni 1994,'' kata sumber di Keuskupan Surabaya.
Sudahlah, lupakan saja. Kita stop. Berdoa dan berusaha semoga ada jalan ke depannya. Begitu kira-kira ucapan Uskup Surabaya Monsinyur Hadiwikarta (+).
Sejak itulah bangunan jadi mangkrak. Aktivis gereja biasa guyon dengan menyebut bangunan itu Gereja Santo Mangkraksius.
Akhir tahun 2021, di tengah pandemi virus corona, Stasi Krian akhirnya dinaikkan statusnya jadi paroki. Tempat ibadah di kapel lama milik sekolah Katolik yang sudah direnovasi. Tidak seluas bangunan Mangkraksius itu tapi lumayan untuk ekaristi dan sebagainya.
Bapa Uskup Surabaya Monsinyur Sutikno Wisaksono saat peresmian Paroki Krian sempat menyinggung bangunan Gereja Mangkraksius itu. Saya pikir mau dilanjutkan jadi gereja paroki, balai paroki, auditorium atau sejenisnya.
Ternyata tidak. Bapa Uskup bilang lahan itu akan dibangun gedung SMA Katolik Untung Suropati Krian. Sekolah itu sudah lama tapi masih menumpang di SMPK.
Sabtu siang, 29 Januari 2022. Saya melintas di kawasan Krian. Tak ada lagi bangunan Santo Mangraksius. Sudah dibongkar. Dipagari seng.
Komunitas penggemar uji nyali tak bisa lagi bikin konten uji nyali di situ. Para setan dan jin sudah minggat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar