Tiongkok yang komunis dan ateis ternyata punya proyek Istana Surga. Di luar angkasa. Tidak pakai ceramah atau khotbah-khotbah di media sosial atau rumah ibadah.
Berita terbaru: Wang Yaping jadi wanita Tiongkok yang jalan-jalan di luar angkasa. "Wang is one of three astronauts on a six-month mission to build the Tiangong space station," tulis kantor berita asing.
Luar biasa Tiongkok!
Tanpa banyak cincong negara komunis itu sudah melejit di berbagai bidang. Mulai soal remeh macam bikin mocin, yang kurang laku dan jelek, vaksin Sinovac yang sangat laku di Indonesia, kereta api supercepat, hingga teknologi luar angkasa.
Aku jadi ingat masa lalu. Kalau tidak salah ingat ada calon angkasawati Indonesia yang bakal jadi astronot. Dr Pratiwi kalau tak salah. Jauh sebelum Wan Yaping mengangkasa di Tiongkok sana.
Sayang, Pratiwi tidak jadi terbang. Dan Indonesia tak lagi punya proyek kapal terbang atau ruang angkasa.
Iseng-iseng saya baca komentar-komentar di media sosial di bawah berita Wang Yaping. Waduh.. komen warganet kita tidak ada yang serius. Malah dijadikan guyonan yang tidak lucu. Seperti wanita yang datang bulan dan sejenisnya.
"Bagaimana kalau Wang datang bulan di bulan?" begitu kira-kira salah satu komentar yang rupanya alergi Aseng.
Begitulah. Suka tidak suka, Aseng-Aseng di Tiongkok sudah maju bisa pigi ke bulan. Kita orang hanya bisa nyinyir dan menertawakan mereka. Padahal, ada kata-kata bijak yang dulu selalu dikutip: "Carilah ilmu sampai ke Negeri China!"
Bukan lagi sirik tanda tak mampu. Guyonan yang tak lucu, tanda tak mampu. Untuk menutupi rasa rendah diri sendiri, paling mudah, bikin guyonan ... yang tidak lucu. Untuk bisa kirim angkasawan, lelaki maupun perempuan, ke luar angkasa, itu harus menguasai banyak sekali teknologi mutakhir. Aeronautika, elektronika komunikasi, fisika dasar / mekanika hukum Newton, combustion engine / rocket science, biologi / bagaimana angkasawan bisa hidup di stasiun luar angkasa, sampai ilmu manajemen dan pembukuan proyek untuk suatu inisiatif yang sangat rumit. Mengapa Tiongkok bisa, dan Indonesia tidak bisa? Krn yang satu tidak mabuk agama. Indonesia ribut sekali kalau ada Aseng jadi gubernur, padahal dia kerja siang malam sampai pagi, hingga cerai dengan isteri, demi rakyat DKI. Sampai sengaja dibikinkan perkara dan demo 212. Huahahahahahaha. Mulut Ahok yang kasar, saya sangat tidak mendukung. Tetapi Ahok selalu bilang: negara kita ini negara konstitusi. Konstitusi tidak bilang negara berdasarkan agama. Itu saya setuju.
BalasHapusSelama rakyat NKRI tidak mengamalkan konstitusinya, lupakanlah mimpi2 astronaut lah, bikin kereta api cepat lah, mobil listrik nasional lah, vaksin nusantara lah. Itu semua hanya jadi tulisan saja di Disway atau Manufacturing Hope. Tulisan yang jauh dari kenyataan.
hehehe disway dan manufacturing hope untuk hiburan di kala senggang. Bikin orang senyum, bisa ketawa, tapi juga bisa jengkel. Tergantung sikap dan ideologi orang masing².
HapusTiongkok rupanya beribadah dengan caranya sendiri. Dengan iptek seperti yang sering diserukan BJ Habibie sejak 80an.
Tiongkok fokus di iptek tapi tidak punya imtak: iman dan takwa hehehe.
Mocin selalu masih manjur untuk meng-olok2 China. Saya di Tiongkok membeli satu mocin, seharga 2500,- Renminbi setara waktu itu 250,-Euro. Pada waktu yang bersamaan teman saya di Jerman membeli sebuah sepeda pakai batteri seharga 2200 Euro.
HapusMocin saya itu tidak punya merk, hasil rakitan rumahan dari Chongqing. Jadi barang itu adalah mocin Jialing KW2. Sedangkan Jialing adalah jiplakan Honda-bebek KW1. Ergo, mocin milik saya itu adalah Honda-Bebek-KW3 model tahun 1963.
Mocin itu tidak pernah mogok, 9 tahun saya pakai tiap hari selalu tok-cer. Hanya sekali saya ngomel, waktu saya pakai mancing ikan ke dusun, ban belakangnya kempes. Ketika saya periksa, ternyata kempes karena ada tulang ayam yang nancap di ban. Saya nyumpahi Made in China, ban bocor kena paku adalah sunnatullah, tetapi mosok ban kempes gara2 tulang ayam. Harus nyurung sampai ketemu bengkel sepeda-motor, ongkos tembel ban cuma 5,- RMB. setara 5 Sen Euro. Di Eropa uang 5 Cent jatuh ke tanah, tidak ada orang yang mau membungkuk mengambilnya.
Sepeda berbatteri milik teman-ku di Jerman harus dikayuh baru bisa jalan, sedangkan mocin-ku hanya perlu tekan tombol starter dan putar gas langsung lari.
Orang Cina bilang : 一分钱一分货, lu bayar seripis dapet barang juga seharga seripis. Ojo ngomel Kang. Bondo 50 ribu rupiah ke Moroseneng mau nawar bidadari, ya hil mustahal tho Mas !
Semoga orang China tidak menjadi Belog-Ajum ! Siapa tahu suatu hari Tacik Wang Yaping bisa mengajak Nikita Mirzani dan Neno Warisman ke Istana Surga, biar para malaikat ger ger..ger kabeh.
Mocin selalu masih manjur untuk meng-olok2 China. Saya di Tiongkok membeli satu mocin, seharga 2500,- Renminbi setara waktu itu 250,-Euro. Pada waktu yang bersamaan teman saya di Jerman membeli sebuah sepeda pakai batteri seharga 2200 Euro.
HapusMocin saya itu tidak punya merk, hasil rakitan rumahan dari Chongqing. Jadi barang itu adalah mocin Jialing KW2. Sedangkan Jialing adalah jiplakan Honda-bebek KW1. Ergo, mocin milik saya itu adalah Honda-Bebek-KW3 model tahun 1963.
Mocin itu tidak pernah mogok, 9 tahun saya pakai tiap hari selalu tok-cer. Hanya sekali saya ngomel, waktu saya pakai mancing ikan ke dusun, ban belakangnya kempes. Ketika saya periksa, ternyata kempes karena ada tulang ayam yang nancap di ban. Saya nyumpahi Made in China, ban bocor kena paku adalah sunnatullah, tetapi mosok ban kempes gara2 tulang ayam. Harus nyurung sampai ketemu bengkel sepeda-motor, ongkos tembel ban cuma 5,- RMB. setara 50 Sen Euro. Di Eropa uang 5 Cent jatuh ke tanah, tidak ada orang yang mau membungkuk mengambilnya.
Sepeda berbatteri milik teman-ku di Jerman harus dikayuh baru bisa jalan, sedangkan mocin-ku hanya perlu tekan tombol starter dan putar gas langsung lari.
Orang Cina bilang : 一分钱一分货, lu bayar seripis dapet barang juga seharga seripis. Ojo ngomel Kang. Bondo 50 ribu rupiah ke Moroseneng mau nawar bidadari, ya hil mustahal tho Mas !
Semoga orang China tidak menjadi Belog-Ajum ! Siapa tahu suatu hari Tacik Wang Yaping bisa mengajak Nikita Mirzani dan Neno Warisman ke Istana Surga, biar para malaikat ger ger..ger kabeh.
Hahaha.. dui dui dui. Mocin Jialing dkk yang pernah dijual di Indonesia itu ya mirip Moroseneng itulah. Morone seneng, mulihne senep. Duite seket thok ya ora iso tuku iku nang Moroseneng.
BalasHapusAna rega, ana rupa. Rupone nang Moroseneng yo koyok mocin2 bobrok kuwi.
Saiki Moroseneng dkk wis bubrah. Ditutup sama Mama Risma wali kota yang hebat dan wani.
Jialing dkk juga sudah ambyar.
Kamsia banban untuk siansheng yang sudah kasih penjelasan dengen perumpamaan yang bagus tentang Moroseneng, Sememi itu.
Bapak Presiden Jokowi: Apakah karena dijajah asing selama 350 tahun, sehingga bangsa kita memiliki mental inlander yang tersimpan di DNA nya. Ketemu bule langsung nyembah, tidak punya harga diri.
BalasHapusMental inlander ada juga manfaatnya, manusia jadi bongol, kendel, nekat, tidak takut mati, percaya kasiat kencing onta.
" Aku mau vaksin apa saja, asal bukan dari CINO ", lebih baik mathek daripada disuntik obat CINO.
Ketika ada Tsunami di Aceh, Tiongkok adalah salah satu negara yang pertama, mengirim dan menyumbang gratis bantuan kepada rakyat Aceh. Tetapi reaksi manusia yang bermental inlander bukannya mengucapkan
kamsia, sebaliknya ngomel marah2: Jangan pakai dan makan barang Made in China, semuanya barang2 yang sudah rusak atau kedaluwarsa yang diberikan kepada kita. Lihat ini buktinya ada cap, 生产日期..tanggal, semuanya sudah kelewatan batas waktu.
Orang inlander yang hanya bisanya cuma ngarab dan nginggris mengira tulisan 生产日期 = expiry date, saya wong cino menterjemahkan production date. Pokoknya mati kelaparan lebih baik daripada makan barang Cino.
Lebih baik naik dokkar, bendi, daripada naik Wuling.
Kalau mau disambung 3 bulan tidak bisa selesai tulisan ini. Pokoke cino iku jancukan kabeh lah, buktinya semua orang bule bilang orang cino jancukan.
Wang Yaping jalan2 di istana surga adalah film hoax yang dibikin di studio Shaw Brothers HongKong, seperti di film2 kungfu, wong cino bisa melompati tembok istana terlarang di Peking. Saya sudah terlalu sering ke Peking, dan sudah bosan melihat tembok istana terlarang. Kalau kalian bisa melompati tembok yang sedemikian tinggi, kenapa di pertandingan loncat-tinggi Olympiade kok keok terus !
Banyak cercaan dan makian yang ditujukan kepada orang cina, tidak berdasar dan meng-ada2. Tapi kalau dibilang cino rai-tembok, ada benarnya. Dimaki diusir, ya tetap bisa cuek saja. Kesimpulan apa bedanya Hoana dengan Inlander, sami mawon khan !