Sri Mulyani adalah Ketua Yayasan Kiprah Kreatif Indonesia, Pimpinan dan pemilik Pusat Olah Seni Budaya Mulyo Joyo Enterprise di Kota Surabaya. Lahir di Surabaya pada 24 November 1975, Sri dikenal sebagai seniman tari sekaligus koreografer berpengalaman.
Sejak tahun 2020 sampai sekarang Sri Mulyani membuka kelas tari khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus (disabilitas). Gratis! Anak-anak binaan Sri sering tampil di sejumlah festival di Kota Surabaya.
Berikut petikan percakapan Sri Mulyani dengan Amahurek di Pusat Olah
Seni Budaya Mulyo Joyo Enterprise, Jalan Tambak Medokan Ayu II/15 Surabaya.
Berapa anak difabel yang Anda latih di Sanggar Mulyo Joyo Surabaya?
Sekitar 18 orang. Umur mereka mulai 8 tahun.
Bagaimana Anda memberi suntikan motivasi kepada anak-anak disabikitas agar rajin berlatih?
Saya selalu memberikan keyakinan dan kepercayaan diri kepada mereka bahwa mereka mampu menari dengan baik. Alhamdulillah, para orang tua anak-anak ini sangat men-support aktivitas anak-anaknya. Mereka mengantar anaknya ke tempat latihan, bahkan menunggui hingga selesai.
Sangat luar biasa memang dukungan para orang tua. Saya salut atas kegigihan dan kesabaran bapak ibu yang ingin putra-putrinya semakin maju berkembang dan menjadi setara dengan yang lainnya.
Tarian apa yang cocok untuk anak-anak disabilitas mengingat mereka punya keterbatasan fisik?
Saya yakin semua tarian bisa dipelajari anak-anak, apa pun kondisi fisiknya. Saya sebagai pelatih dan sudah pengalaman melatih anak-anak disabilitas dari nol hingga meraih prestasi juara satu tari remo yang tekniknya sulit.
Apakah sama dengan anak normal?
Ya, bisa sama.
Kendala fisik bagaimana? Apakah tidak sulit membuat gerakan-gerakan tari tertentu?
Gerak tari itu dapat berfungsi untuk membantu terapi pada tubuh mereka. Saya ajarkan olah tubuh dan yoga. Jadi, anak-anak disabilitas ini tidak hanya belajar menari tapi juga secara tidak langsung menjalani terapi olah tubuh.
Apakah ada event di Surabaya sebagai wadah ekspresi anak disabilitas?
Ya, ada. Pemerintah Kota Surabaya pernah mengadakan event Hari Anak Disabilitas dan Konser Anak Istimewa. Itu event yang sangat bagus sebagai ajang berekspresi anak-anak berkebutuhan khusus atau anak istimewa.
Apa perubahan anak disabilitas setelah ikut latihan dan perform?
Lebih PD (percaya diri), bangga. Para orang tua sangat merasa bangga putra-putrinya mampu menari dengan baik dan tampil dengan percaya diri.
Apa saja kendala yang dihadapi selama membina anak disabilitas dari nol?
Butuh ketelatenan, sabar, dan membuat suasana selalu menyenangkan bagi mereka agar belajar menari membuat hati mereka bahagia sehingga suka belajar menari. Ini dibuktikan jika saya meliburkan latihan, mereka banyak yang tanya kepada mamanya: kenapa latihannya libur? Mau telpon Bu Sri.
Ada yang nangis karena sudah siap-siap ingin berlatih bersama Bu Sri. Mereka merasa kangeeeen latihan menari.
Oh ya, mengapa tidak ditarik biaya untuk anak disabilitas? Apakah ada donatur atau subsidi silang atau bantuan dari pemerintah?
Tidak ada bantuan atau subsidi dari mana pun untuk sanggar saya. Semua ini murni dari keinginan saya sendiri.
Saya ingin berbagi ilmu dan mengajari mereka dengan tulus ikhlas. Dan, saya ingin punya karya-karya indah yang saya buat yang ditarikan/disajikan oleh anak-anak disabilitas.
Apa motivasi yang membuat anak-anak disabilitas itu semangat berlatih?
Spirit yang selalu membangun. Semangat dan kasih sayang Bu Sri membuat mereka ingin latihan terus. Buktinya, murid sanggar ada yang dari Gresik dan Sidoarjo selalu rajin datang latihan.
Ada usul untuk Pemkot Surabaya terkait pembinaan anak berkebutuhan khusus?
Pemerintah Kota Surabaya sebenarnya sudah memberi ruang untuk anak-anak disabilitas mengembangkan bakat kemampuan mereka dengan mendirikan Rumah Anak Prestasi (RAP). Harapan saya, walau ada RAP, sanggar seperti tempat saya melatih anak-anak disabilitas masih diberi kesempatan tampil juga di event-event yangpemkot selenggarakan.
Intinya, harus sebanyak mungkin memberi kesempatan untuk anak-anak disabilitas tampil. Kemudian perlu ada support pihak swasta dan dunia usaha agar memberikan peluang tenaga kerja agar mereka juga mendapat penghasilan seperti manusia normal lainnya.