Berbahagialah anak zaman now. Semua orang punya HP yang bisa dipakai motret, bikin video dsb. Mau motret ratusan kali saban hari pun bisa... kalau mau.
Dulu tidak banyak orang yang punya kamera analog. Digital belum ada. Kalaupun punya kamera belum tentu dipakai karena film sangat mahal. Belum biaya cuci cetak.
Karena itu, ayas boleh dikata tidak punya foto kenangan zaman persekolahan. Foto-foto masa SD dan SMP tidak ada. Foto masa SMA mungkin cuma 2 biji saja. Itu pun kurang jelas.
Syukurlah, Susana ternyata masih simpan film lawas lalu cuci cetak dan sempat bagi ke media sosial nawak-nawak sesama alumni Mitreka Satata, SMAN 1 Malang.
Pagi ini ayas tidak sengaja ketemu foto lawas di Facebook. Teman sekelas di A1 yang masih polos tanpa polesan makeup dsb. Cewek kota tapi lugu kayak orang desa aja. Rupanya Wiwik yang unggah foto lawas ini.
Kiri ke kanan: Riris, Susana, Rahima, Wiwik. Di belakang tengah kelihatan si Mama alias Yulia. Si Atika gadis kacamata kayak ngintip.
Agus kacamata kelihatan berdiri di belakang. Ayas kadit masuk di dalam gambar itu. Ayas memang sering kelewatan kalau ada acara rujakan, makan-makan santai macam itu.
Gambar sederhana itu penuh nostalgia. Jadi ingat Rahima yang berpulang beberapa bulan lalu. Astuti juga sudah menghadap ilahi. Ratno juga sudah selesai tugasnya di dunia ini.
Satu kelas Grafiti Smansa Malang itu ada 42 murid. Tiga kawan sudah tak ada lagi. Nawak-nawak semua makin tua dan sibuk sendiri-sendiri dengan urusan masing-masing.
Wiwik pegawai PDAM Malang kelihatan paling rajin ikut reuni. Riris dan Susana sesekali aja. Yulia sibuk ngurus rumah tangga.
Semoga nawak-nawak semua tetap tahes dan komes!