Berdoa untuk Ukraina.
Berdoa untuk korban perang di Ukraina.
Begitu ajakan di media sosial sejak invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022. Ajakan untuk berdoa itu sering sekali disuarakan di laman-laman Katolik.
Mengapa tidak ada ajakan berdoa untuk Tuan Putin? Bukankah perang ini inisiatif Putin? Mengapa kita tidak minta kepada Tuhan agar Putin segera menghentikan perang?
Kira-kira begitulah doa singkat saya beberapa hari terakhir. Mendoakan Putin. Mudah-mudahan perang ini segera distop. Terlalu banyak uang yang dibuang untuk senjata, logistik, dan berbagai kebutuhan perang.
Padahal, masih banyak warga dunia ini yang kelaparan. Banyak negara yang belum bisa vaksinasi rakyatnya karena tidak punya uang untuk beli vaksin Sinovac, AstraZeneca dsb.
Syukurlah, kemarin saya baca berita di laman Katolik. Seorang uskup mengajak umat berdoa untuk Putin. Agar segera bertobat. Mumpung lagi masa puasa, persiapan Paskah.
Mengapa tidak menahan diri untuk berperang habis-habisan di Ukraina? Berapa ribu nyawa lagi yang harus melayang?
"We pray for the defenders of Ukraine," Archbishop Borys Gudziak of the Ukrainian Archeparchy of Philadelphia said.
"We pray for the people, for the refugees.
"We pray for the conversion of Vladimir Putin. We pray that as we begin Lent and go through it to your resurrection, we realize that every crucifixion is lived in you."
Bapa Uskup asal Ukraina itu ketar-ketir karena tahu rekam jejak Putin. Sejak di KGB hingga jadi penguasa tunggal Rusia.
Putin memang komunis tulen tapi tidak anti-Tuhan. Tapi dia dikabarkan tidak senang Gereja Katolik di Rusia dan negara-negara Eropa Timur, khususnya eks Sovyet.
Vladimir Putin ingin gereja ortodoks di Rusia yang pegang supremasi. Katolik Roma dianggap membawa agenda-agenda Barat. Karena itu, dia bisa melakukan apa saja untuk menghancurkan gereja-gereja Barat, khususnya Katolik.
Ini juga yang membuat Putin tidak pernah menggubris seruan Paus Fransiskus agar menghentikan perang dan mengedepankan perdamaian. Apalagi seruan para kepala negara/pemerintahan yang didominasi blok Barat.
Sebagai umat beriman, kita percaya kuasa Tuhan mahabesar. Tiada yang mustahil bagi Tuhan. Meskipun hati Putin sekeras baja, kalau disentuh Tuhan bakal jadi lembut dan penuh kasih sayang. Insya Allah!