Kamis, 11 Juli 2019

KM Ratu Rosari yang Legendaris di NTT




Minggu 3 Maret 2013.

Om Kornelis Kalu Hurek yang tinggal di Malang sejak 1970-an mengirim SMS minta saya mengecek jadwal KM Ratu Rosari dari Surabaya ke Flores Timur.

 Dia ingin mengirim pikap seken ke kampung halaman. "Kalau bisa langsung ke Lembata," katanya.

 Saya langsung tertawa dalam hati. Aneh, orang Flores yang sudah karatan di Jawa Timur kok tidak tahu perkembangan Kapal Ratu, nama populer KM Ratu Rosari di kalangan orang Flores sejak 1960-an hingga awal 2000.

 Om Kornel ternyata tidak tahu kalau Kapal Ratu itu sudah lama dijual oleh Misi Katolik alias Kongregasi Serikat Sabda Allah (SVD).

Dan Om Kornel tidak sendirian. Banyak orang NTT, khususnya Flores, yang juga belum tahu kalau Kapal Ratu sudah lama dijual kepada pengusaha swasta. Dus, kapal bersejarah yang berjasa menghubungkan pula-pulau di NTT dengan Jawa sejak 1960-an hingga 2000-an bukan lagi milik Gereja Katolik. 

Kapal Ratu memang masih ada, tapi sudah jadi kapal biasa yang tak ada kaitan dengan PELAYARAN MISI. Misi barunya ya misi dagang biasa, khas pengusaha perkapalan.

Beberapa tahun lalu, saya pun dihinggapi pertanyaan yang sama. Di mana Kapal Ratu sekarang? Kok tidak ada lagi papan pengumuman di Biara Soverdi, samping Gereja Katedral Surabaya, Jalan Polisi Istimewa 19?

 Maklum, dulu saya sangat sering mampir ke Soverdi untuk menemui Romo Lambertus Padji Seran SVD (sekarang almarhum), pastor asal Adonara yang dulu mempermandikan saya di kampung, Lembata, NTT. Kunjungan rutin setiap minggu untuk menemani opa pater di masa pensiunnya di biara SVD itu.

Karena itu, sudah pasti saya selalu membaca jadwal Kapal Ratu. Orang-orang Flores di Surabaya (dulu) memang punya kebiasaaan mencari informasi jadwal Kapal Ratu Rosari di Soverdi Surabaya. Sebab, sebelum marak kapal-kapal milik PT Pelni atau armada kapal swasta, hanya Kapal Ratu inilah yang berjasa membuka isolasi atau keterpencilan Flores, Lembata, Adonara, Alor, Oekusi, Sumba, Timor, dan pulau-pulau lain di NTT.

Oh, Kapal Ratu Rosari, jasamu begitu besar untuk NTT!

Saya pun menemui Romo Stanislaw Pikor SVD, pastor di Soverdi Surabaya yang bertahun-tahun menjadi manajer Kapal Ratu. Pater asal Polandia inilah yang paling bertanggung jawab atas manajemen KM Ratu Rosari. Mulai logistik, anak buah kapal, permesinan, hingga kehidupan liturgi untuk awak kapal dan penumpangnya. 

Oh, ya, naik Kapal Ratu itu seperti masuk ke dalam gereja terapung. Ada jadwal misa, sembahyang malaikat, doa bersama, menyanyikan lagu-lagu rohani... selama pelayaran berlangsung. Ada altar, sakristi, buku-buku misa, busana pastor, dan sebagainya.

Sambil tersenyum, Romo Pikor mengatakan bahwa Kapal Ratu sudah dijual kepada seorang pengusaha. Beliau tidak tahu, dan tidak perlu tahu, di mana kapal Misi Katolik untuk NTT ini berada.

 "Biaya operasional terlalu mahal. Sekarang kan sudah banyak kapal yang berlayar ke NTT. Jadi, misi utama Kapal Ratu untuk membuka isolasi dan menghubungkan pulau-pulau di NTT sudah selesai," kata sang pastor.

Sangat masuk akal penjelasan Romo Pikor SVD ini. Dari segi bisnis, Kapal Ratu jelas kalah bersaing dengan kapal-kapal besar milik Pelni macam KM Tatamailau, KM Bukit Siguntang, KM Kelimutu dan sebagainya. 

Kapal-kapal Pelni ini punya jadwal yang teratur. Ukurannya jauh lebih besar. Mesinnya lebih canggih. Lebih cepat. Subsidi dari pemerintah membuat kapal-kapal Pelni pun lebih murah.

Sebaliknya, Kapal Ratu memang kapal tua karena diproduksi tahun 1940-an atau 1950-an. Sehingga dari segi keamanan dan keselamatan jelas tidak bisa dipertanggungjawabkan. 

Bagaimanapun juga kapal laut, pesawat, mobil, atau barang apa pun pasti punya umur pakai. Tidak mungkin Kapal Ratu beroperasi dalam usia yang sangat uzur. Orang tua sudah pasti tidak akan menang melawan orang muda dalam balapan lari.

Saya kemudian mencari informasi dari beberapa orang Flores yang saya anggap tahu banyak tentang pelayanan SVD, khususnya Kapal Ratu. Tidak tahu! Tidak tahu! Mereka hanya tahu bahwa Kapal Ratu sudah dijual kepada pengusaha Tionghoa dari Pulau Timor, kalau tidak salah dengar.

"Kapal Ratu itu kapal tua sehingga memang layak dijual," kata teman asal Flores Tengah.

Kalau tidak dijual, kapal itu hanya akan jadi bangkai yang tidak ekonomis. Paling hanya dipajang di museum kenangan. Bahwa di masa lalu ada kapal bernama Kapal Ratu yang sangat berjasa bagi masyarakat NTT, khususnya dalam penyebaran agama Katolik. Demikian jalan pikiran orang Flores itu, yang saya setujui.

Setelah menunggu bertahun-tahun, syukurlah, ada orang Maumere bernama Bonaventura menulis di blog SUARA MAUMERE.

 Wow, secara tak sengaja dia bertemu kembali dengan Kapal Ratu di Pelabuhan Bitung, Manado, Sulawesi Utara, November 2011. Warna lambungnya tidak lagi abu-abu, tetapi biru tua. "Semua kondisi interiornya hampir tidak banyak berubah. Mengesankan sekaligus mengharukan," tulisnya.

Kapal Ratu awalnya dibeli pengusaha di Timor. Tapi kini jadi milik pengusaha Halmahera. Kalau dulu melayani angkutan penumpang dan barang di NTT ke Jawa, khususnya Surabaya, kini KM Ratu Rosari melayani rute reguler Halmahera-Bitung, mengangkut bahan bangunan, hasil bumi, dan air minum mineral.

Bonaventura menulis di blognya:

"Yang mengesankan bagi saya adalah keseluruhan interior kapal tersebut masih utuh. Saya tahu karena dulu memang beberapa kali menumpang kapal ini menuju Surabaya, atau sebaliknya, dari Surabaya menuju Ende. Kapel dalam kapal masih ada, walaupun sesekali digunakan untuk tempat istirahat para awak kapal.

Di altar kecil kapel masih terpampang tegak salib, tempat lilin, dan beberapa atribut Katolik lainnya. Di dalam laci dan rak altar tersebut masih disimpan rapi kasula, stola, hostia besar dan kecil, semuanya merupakan kelengkapan untuk kebutuhan untuk pelayanan misa.

 Saya memang agak heran, mengapa barang-barang sakral tersebut justru masih disimpan dalam kapal yang kepemilikannya sudah berpindah tangan beberapa kali.

Dalam ruang kapel, saya masih melihat sejumlah foto Bruder Marianus (almarhum) ketika berjabatan tangan dengan Uskup Monsinyur Antonius Thijsen SVD, juga foto Bruder Marianus dengan pimpinan Soverdi di Surabaya. Masih ada radio kuno milik kapal ini. Radio itu dulunya biasa digunakan oleh para awak kapal."

Gabriel, ABK asal Flores, punya cerita unik yang agak misterius. Kapal Ratu yang berganti nahkoda, muslim asal Medan, bernama Buyung menyingkirkan semua atribut kristiani di atas Kapal Ratu. 

Wajar karena kapal itu bukan lagi kapal milik kongregasi SVD yang punya misi Katolik. Apa yang terjadi?

Malam harinya, cerita Gabriel, nakhoda tadi bermimpi didatangi seseorang berjubah putih dan menyampaikan pesan. “Kapal ini tidak akan pernah tenggelam di laut lepas selama simbol simbol kristiani di kapal ini tetap dipertahankan.”

Akhirnya, Buyung memerintahkan para ABK untuk memasang kembali salib, simbol kepausan di ujung haluan kapal, dan gambar-gambar kudus lainnya. Sejak itu, hingga sekarang logo kepausan di ujung haluan kapal masih terpampang.

Kejadian lain, menurut cerita para awak kapal, belum lama ini Kapal Ratu pernah hampir tenggelam ketika berada 13 mil laut dari daratan. Air sudah masuk ke hampir seluruh badan kapal. Kapal berjalan dalam air. Tapi, aneh bin ajaib, Kapal Ratu bisa sampai ke darat dengan selamat.

Rabu, 10 Juli 2019

Kawin Kampung dan Kawin Lari ala Flores Timur

Masih dalam suasana Natal 2015 yang meriah di kampung halaman, pantai utara Kabupaten Lembata, pinggir Laut Flores, tiba-tiba muncul berita mengagetkan. Seorang pemuda 19 tahun, sebut saja P, menghamili gadis sebaya di desa tetangga. Usia kandungan sudah tiga bulan.

Sesuai adat Lamaholot, etnis di Kabupaten Flores Timur dan Lembata, solusinya ada dua: dijadikan istri alias dinikahi atau cukup membayar belis (maskawin) berupa gading gajah. Opsi pertama paling diinginkan keluarga besar satu marga, misalnya Hurek Making.

"Kita rugi besar kalau cuma pate bala (membayar gading) tapi tidak dinikahi. Sia-sia gading keluar dari suku lango," kata seorang petinggi suku Hurek.

Lagi pula, stok gading di Lembata saat ini benar-benar langka. Akibatnya, masih banyak suami yang punya utang adat berupa maskawin gading gajah itu. Sampai mati, hingga anak cucu, utang adat ini akan selalu ditagih oleh petinggi marga sang istri alias opulake.

Sistem belis gading yang luar biasa langka dan ketat ini juga sekaligus mengikat para laki-laki etnis Lamaholot agar tidak berpoligami. Sebab, pada dasarnya setiap laki-laki hanya dijatah satu gading. Kalau mau tambah istri ya silakan cari gading sendiri sampai mati! Dan itu akan merusak sistem adat Lamaholot yang sampai sekarang dikawal dengan sangat ketat.

"Saya mau menikahi dia," kata adik P kepada para pemuka adat. "Saya yang tanggung jawab."

Plong! Jawaban positif ini membuat urusan adat menjadi mulus. Toh sudah biasa zaman dulu, ketika orang kampung belum mengenal agama Katolik dan Islam, banyak wanita hamil sebelum upacara pernikahan resmi.

Orang-orang kampung justru lebih ribut jika pasangan suami istri yang menikah resmi, pesta besar-besaran, tapi ternyata tidak punya anak. Atau, tidak punya anak laki-laki. Siapa yang jadi penerus adat patriarkistis itu?

"Keluarga besar sudah koda kiring (bicara adat) untuk mengurus persoalan ini. Tidak ada masalah," kata seorang bibi saat saya hubungi lewat ponsel kemarin.

Intinya, P sudah pasti akan menikahi gadis yang telah dihamilinya itu. Maskawin berupa gigi gajah yang panjang itu akan diserahkan ke opulake (keluarga wanita) kelak di kemudian hari. Suatu saat kalau sudah ada gading baru dibayar belisnya. Tapi wanita itu akan diantar masuk ke keluarga P, jadi anggota suku/marga si pria.

"Persoalannya menjadi lain kalau anak P ini tidak mau kawin dengan nona itu," kata si bibi yang sangat ahli soal adat Lamaholot.

Lalu, bagaimana dengan urusan agama atau gereja?

Itu urusan belakangan hehehe....

Orang Flores Timur dan Lembata, meskipun sejak dulu beragama Katolik, kebanyakan lebih mendahulukan penyelesaian secara adat. Inilah yang disebut KAWIN KAMPUNG. Pastor-pastor lama yang berasal dari Eropa biasanya pusing tujuh keliling dengan budaya kawin kampung tempo doeloe yang ternyata masih dijumpai sampai sekarang. Sebab pasangan yang sudah kawin kampung sangat layak hidup bersama layaknya suami istri meskipun belum diberkati di gereja.

Sistem kawin kampung ala Lamaholot jelas bertentangan dengan hukum kanonik perkawinan Katolik. Gereja sangat menekankan sebuah pernikahan ideal yang monogamis, tidak terceraikan, pantang berhubungan seks sebelum menikah, tidak boleh punya ikatan darah yang sangat dekat.

Tapi bagaimana kalau pelaku-pelaku kawin kampung ini banyak sekali? Dan sudah menjadi budaya masyarakat tradisional macam Lamaholot yang baru mengenal Katolik beberapa generasi? Apakah mereka-mereka ini akan dikucilkan? Tidak boleh terima komuni? Tak boleh terima sakramen-sakramen?

"Bukankah Yesus datang untuk menyembuhkan orang sakit? Orang-orang sakit itulah yang justru sangat membutuhan dokter. Bukan orang sehat," begitu argumentasi para sesepuh kampung saat berdiskusi dengan pastor.

Maka, para pasutri kawin kampung ini suatu saat akan "diputihkan" di melalui pemberkatan pernikahan di gereja. Diberkati ramai-ramai lewat pernikahan massal. Bukan pemberkatan satu pasang mempelai layaknya penerimaan sakramen pernikahan yang normal.

Orang-orang kampung biasa menyebut pernikahan yang normal (ideal) sebagai KAWIN MULIA. Pasangan kawin mulia ini berhak menerima sakramen pernikahan secara eksklusif, misa panjang dan lengkap. Mereka juga biasanya dipestakan besar-besaran di lapangan dan sangat meriah.
Pemberkatan nikah massal biasanya cuma sekadar makan-makan ringan karena toh mereka sudah punya anak dan sudah lama tinggal serumah.

Saya masih ingat, saat masih kecil, Pater Petrus M. Geurtz SVD asal Belanda sangat gencar melakukan penyuluhan dan penyadaran untuk mengikis tradisi kawin kampung yang tidak gerejawi itu. Hasilnya lumayan. Angka kawin kampung turun, kawin mulia naik tajam. Tapi setelah pastor-pastor misionaris berpulang, diganti pastor-pastor muda yang justru asli Lamaholot, angka kawin kampung naik lagi. Maklum, romo-romo pribumi lebih permisif dengan tradisi nenek moyangnya meskipun bertentangan dengan hukum gereja.

Oh ya, kawin kampung di Flores Timur dan Lembata tidak selalu karena si wanita sudah hamil duluan. Ada juga si wanita yang nekat kabur ke rumah keluarga pacarnya, tidak mau pulang, karena orangtuanya tidak setuju dengan si laki-laki. Ini semacam cerita KAWIN LARI di sinetron atau filem.

Kawin lari hanya dilakukan si wanita (yang belum hamil) yang sudah sangat cinta pada kekasihnya. Kalau laki-laki sih tidak perlu kawin lari segala. Begitu si pacar hamil, otomatis proses kawin kampung, urusan adat, langsung ditangani kedua keluarga besar.

Biasanya wanita yang nekat seperti ini tidak akan pulang meskipun diancam macam-macam. Dia hanya ingin jadi istri si pria pujaannya itu. Kalau sudah begitu, pihak keluarga besar suku si pria langsung merespons dengan mengurus koda kiring, bahas gading, dsb. Kawin kampung jadi solusi yang efektif. Kalau wanita itu tidak dilindungi, tidak ada solusi adat, bisa jadi nyawa wanita nekat itu akan terancam.

Biasanya, setelah punya anak, beberapa tahun kemudian, hubungan dengan orangtuanya akan pulih. Tapi ada juga orangtua yang melakukan ritual PORO KOLI alias memutus hubungan keluarga dengan anak kandungnya untuk selamanya.

Lembata, 6 Januari 2016

Bahasa Indonesia Bahasa Kelima di Kampung Saya

ARSIP: 20 July 2012


Mengapa orang Flores tidak lancar berbahasa Indonesia?
Bahasa Indonesianya kaku, kurang mengalir?
Beda dengan orang Betawi cepat di televisi?

Begitu antara lain pertanyaan sejumlah orang Jawa kepada saya. Dan memang tidak keliru. Orang Flores atau NTT umumnya, juga Papua, terlihat lambat bicara di televisi jika berbicara dalam bahasa Indonesia. Kesannya kurang fasih atau baru belajar berbahasa Indonesia. Kalah dengan orang Eropa atau Amerika yang baru sebulan ikut kelas bahasa Indonesia.

Cara bicara yang lambat sangat jelek untuk televisi atau radio. Beda dengan orang Eropa, Amerika, atau Tiongkok yang selalu bicara cepat, bahkan terlalu cepat. Bahasa Mandarin pemain-pemain film Hongkong umumnya amat sangat cepat.

Sebagai orang Lembata di pelosok Flores Timur, saya harus akui bahwa bahasa Indonesia standar sebenarnya tidak dikenal di NTT. Hingga tamat SD di kampung, saya tidak bisa berbahasa Indonesia aktif. Diam saja, nguping kalau ada orang kota yang lancar bicara bahasa Indonesia.

Anak-anak di desa justru lebih sering mendengar para eks TKI bercakap dalam bahasa Melayu Malaysia karena sebagian besar orang Flores Timur memang merantau di Malaysia Timur.

Sej`k bayi kami bicara dalam bahasa ibu, namanya bahasa Lamaholot. Itu pun versi Ileape. Kemudian coba-coba Lamaholot Adonara Timur yang beda tipis dengan Ileape. Kemudian mulai coba bahasa Melayu Larantuka (dan Lewoleba), semacam Melayu Pasar yang jadi lingua franca di Flores Timur, yang disebut bahasa Nagi.

Karena orang Lamaholot banyak yang kuliah di Kupang, bahasa Melayu Kupang yang pakai BETA (saya), SONDE (tidak), PI (pigi, pergi)... juga dipelajari. Bahasa Indonesia resmi bagaimana?

Baru kita kenal di sekolah, biasanya setelah kelas 3. Murid kelas 1,2,3 akan sulit menangkap pelajaran karena benar-benar tidak biasa dengan struktur dan fonologi bahasa Indonesia.

Orang Flores Timur misalnya tidak kenal kalimat ITU RUMAHMU.
Yang dikenal adalah ITU ENGKO PU RUMAH.

Sangat sulit mengajarkan struktur bahasa Indonesia yang memang beda dengan bahasa Lamaholot.Saya sendiri sampai kelas enam SD di Desa Mawa, Kecamatan Ileape, Kabupaten Lembata, tidak bisa bicara dalam bahasa Indonesia. Hanya mengerti bahasa Indonesia secara pasif. Kosa kata atau vocabulary yang saya miliki sangat terbatas dan tidak pernah berkembang karena semua penduduk memang tidak fasih berbahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia standar hanyalah bahasa kelima di bumi Lamaholot. Karena itu, wajarlah kalau orang Flores termasuk profesor-doktor tidak bisa berbahasa Indonesia dengan cepat, lancar, enak.


Bahasa I  (Ileape) : AMA, MO MAI TEGA?
Bahasa II (Adonara) : AMA, MOE MAI TEKU NAI?
Bahasa III (Kedang) : AMO, PANDITA?
Bahasa IV (Nagi): BAPA, MO PIGI KE MENA KAH?
Bahasa V (Kupang) : BAPA,  MO PI MANA?
Bahasa VI (Indonesia) : BAPAK, MAU PERGI KE MANA?

Slamet Abdul Sjukur Komponis, Pemijat, Peramal




Pekan lalu, Maret 2007, Slamet Abdul Sjukur (71) mengikuti festival dan konferensi komponis kontemporer di Selandia Baru. Slamet berjumpa dengan begitu banyak komponis dunia yang terilhami oleh musik tradisional Indonesia.


KOMPONIS Slamet Abdul Sjukur tetap seperti dulu. ‘Menyepi’ di rumahnya, Jalan Keputran Panjunan I/5 Surabaya, bikin komposisi, memberikan kursus musik, juga menghadiri undangan festival internasional. Bicaranya perlahan, tapi sangat kritis.

"Saya baru pulang dari Selandia Baru mengikuti festival dan konferensi komponis internasional,” ujar Slamet Abdul Sjukur saat saya temui di rumahnya, kemarin.

Festival ini diikuti pemusik-pemusik hebat dari negara-negara Asia-Pasifik, ditambah Meksiko, Amerika Serikat, Kanada, Lituania, Polandia, Rumania, Austria, Jerman, Belanda, Inggris. Selama 10 hari para komponis ini berdiskusi, menggelar 88 karya dalam 34 pertunjukan.

Slamet Abdul Sjukur hadir bersama Sutanto (Mendut, Jawa Tengah), serta Tony Prabowo serta Otto Sidharta (Jakarta). Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengirim 10 seniman untuk memainkan Gondang Batak dan Sigalage.

"Saya dan teman-teman bisa berangkat karena ada sponsor dari Ford Foundation. Kalau pakai dana sendiri, mana bisa. Dukungan pemerintah kita malah nggak ada,” ujar arek Suroboyo asli ini lalu tertawa kecil.

Slamet mengaku menemukan hal menarik selama festival dan konferensi komponis kontemporer di Wellington, Selandia Baru. Di antaranya, para komponis sangat fokus pada musik, tidak bicara ngalor-ngidul tanpa arah.

“Lain dengan di Indonesia. Banyak pemusik senang melontarkan pernyataan-pernyataan di luar musik. Itu kan nggilani,” kata pria yang sempat tinggal dan belajar di Prancis pada 1962 hingga 1976 itu.

Menurut Slamet, orang-orang Selandia Baru yang menikmati konser terkesan dengan beberapa komposisi bernuansa Indonesia yang justru digarap oleh komponis-komponis Barat. Dua pemusik Amerika, Evan Ziporyn dan Christian Southworth, memukau penonton dengan genderan Bali.

Asal tahu saja, “Lebih dari 100 universitas di Amerika punya perangkat gamelan lengkap. Belanda, Prancis, Inggris, Kanada, Jepang juga mendalami gamelan,” ujar pria yang banyak mengoleksi berbagai penghargaan musik dari dalam dan luar negeri itu.

Kenapa pemusik Barat bisa mengambil esensi musik Indonesia dengan sangat baik?

Menurut Slamet, orang-orang Barat kebetulan punya cukup dana untuk membiayai empu-empu musik dari Indonesia. Mereka juga berkesempatan luas untuk belajar langsung pada seniman-seniman kita di sini.

“Sehingga, mereka tahu dari tangan pertama. Orang kita kan belajarnya sama tangan ke-48, 49, 50,” ujarnya.

Slamet kemudian bicara panjang lebar ihwal pendidikan atau kursus musik (klasik) di Surabaya yang semakin salah arah. Guru-guru musik, khususnya piano, bukannya memberikan kegembiraan kepada anak-anak yang belajar piano, melainkan membebani anak-anak dengan kompetisi. Ini sangat keliru.

“Anak-anak itu kan capek dengan pelajaran di sekolah. Lha, guru-guru musik kasih beban tambahan lagi,” kritik Slamet. Belum lagi mengikutkan anak-anak di kompetisi internasional yang tidak jelas juntrungannya.

Di Selandia Baru, Slamet terang-terangan menceritakan liku-liku kehidupan komponis musik kontemporer. Orang-orang Barat sangat terkejut karena komponis sekaliber Slamet Abdul Sjukur ternyata tidak bisa hidup dengan hanya mengandalkan musik.

"Saya harus kerja serabutan di luar urusan musik. Saya mengajar di pascasarjana Bandung dan Bogor, Akademi Jakarta, bahkan jadi tukang pijat, meramal nasib, dan buka warung,” beber Slamet.

“Anda nggak percaya kalau saya ini juga tukang pijat?” tukas Slamet.

Dia kemudian mempraktikkan kepiawaian pijat refleksinya di punggung saya. Aha, ternyata pijatan Slamet Abdul Sjukur cukup berasa, tak kalah mutunya dengan tukang pijat profesional.

“Di Jakarta sudah banyak orang tahu kalau saya bisa pijat. Di Surabaya saja yang belum. Hehehe...,” papar Slamet.

Komponis, pemijat, peramal, penjual nasi. Sebuah kombinasi yang janggal, tapi nyata di Indonesia.


Pertemuan Terakhir A. Rafiq dan A. Malik Bz OM Sinar Kemala




07 March 2007
A Rafiq Reuni OM Sinar Kemala


A RAFIQ, siapa tak kenal? Dia bukan sekadar penyanyi dangdut, tapi juga pencipta tren. Gaya celana, cara joget, cara nyanyinya... ditiru banyak penyanyi muda.

“Kamu tahu nggak celana A Rafiq? Hehehe,” ujar A Rafiq kepada saya di Sidoarjo, belum lama ini.

“Tahu nggak karakter suara saya?” tanya A Rafiq kepada saya. “Nggak ada yang bisa lawan. Penyanyi lain kalau duet dengan saya pasti kewalahan karena tone saya tinggi. Makanya, kalau ada yang duet sama saya biasanya nada dasar dia diturunkan biar bisa ngangkat,” kata A Rafiq panjang lebar.

Gaya bicara penyanyi senior ini memang khas: blak-blakan, agak ‘sombong’, tak segan-segan mengkritik penyanyi lain yang dinilai kurang paham musik. “Di Indonesia ini banyak penyanyi mau meniru gaya saya tapi nggak sanggup. Yang namanya A rafiq itu, ya, hanya satu. Hehehehe....”

Suasana di rumah A Malik Bz, dedengkot musik melayu, pencipta lagu Keagungan Tuhan, di kawasan Kureksari, Waru, Sidoarjo, ini pun riuh. A Rafiq suka bicara, kelakar, menambah sedap pembicaraan. Saya pun menyeruput kopi panas yang telah disiapkan Ny Malik Bz sejak 30 menit lalu.

“Minum dulu, jangan wawancara terus. A Rafiq itu kalau sudah bicara sulit berhenti,” tukas Malik Bz. A Rafiq dan istri pun tertawa lebar mendengar komentar sahabat lamanya itu.

Begitulah. Hari itu Malik Bz dan A Rafiq mengenang kejayaan Orkes Melayu (OM) Sinar Kemala yang legendaris itu. Kebetulan A Rafiq (muda) tercatat sebagai salah satu vokalis OM Sinar Kemala. Malik Bz pemain akordeon dan beberapa instrumen lain.

Usai mengenang masa-masa jaya OM Sinar Kumala, A Rafiq bersenandung membawakan lagu-lagu mereka yang pernah hits. Tak mau kalah dengan A Rafiq, Malik Bz dengan vokalnya yang ngebas mengingatkan beberapa lagu ciptaannya yang pernah ngetop pada tahun 1970-an.

“Kalau begini terus, lama-lama saya nggak bisa pulang ke Jakarta. Padahal, siang ini saya harus ke Jakarta karena banyak acara,” ujar A Rafiq dengan tawa khasnya. “Beginilah kalau bertahun-tahun nggak pernah ketemu,” ujar A Rafiq kepada saya.

Setelah itu, obrolan ringan dan nostalgia beralih ke diskusi serius. A Rafiq meyakinkan Malik Bz bahwa OM Sinar Kumala perlu dihidupkan lagi. Bukan sekadar bernostalgia, tapi untuk menunjukkan ‘ruh’ musik Melayu yang sebenarnya kepada masyarakat. Paling tidak, generasi baru musik Melayu, seperti vokalis-vokalis KDI, punya referensi tentang keindahan musik Melayu.

“Ana serius nih. Jangan khawatir, ana siap jadi penyanyi. Ana tidak pusing dengan bayaran, mau kecil atai besar, sama saja. Kalau sama OM Sinar Kumala, ana siap kapan saja,” kata A Rafiq.

“Persoalannya tidak sederhana,” potong Malik Bz. Selain sudah banyak personel OM Sinar Kumala yang wafat, masalah hak cipta, ahli waris, dan aspek-aspek hukum perlu dipikirkan. Sebab, setelah OM Sinar Kemala (pimpinan A Kadir) bubar, komunikasi di antara personel, termasuk ahli warisnya, tidak mulus. Malik Bz sendiri mengaku pernah punya pikiran seperti A Rafiq.

“Tapi ketika mau melangkah ada saja masalah. Daripada kita rekaman terus muncul gugatan-gugatan, ya, buat apa?” tandas Malik Bz.

“Okelah, kita bisa cari jalan keluar. Yang penting, ruh Sinar Kemala muncul lagi ke permukaan. Ana yang nyanyi meskipun kita tidak pakai nama Sinar Kemala,” ujar A Rafiq, penuh semangat.

Yang jelas, Malik Bz tidak seantusias A Rafiq. Sebagai seniman kawakan, Malik lebih senang menciptakan lagu-lagu baru ketimbang hanya sekadar mendaur ulang hits lama. Bukankah konsumen musik sudah berubah? Kenapa harus bernostalgia terus-menerus? Bagi Malik, sebuah karya seni yang dibuat berdasar ilham pasti akan dikenang oleh masyarakat meskipun si pencipta lagu atau grup musiknya sudah tak ada lagi di dunia.

"Kami belum sepakat soal rekaman Sinar Kemala. Masalahnya cukup rumit sehingga perlu dipertimbangkan dulu lebih panjang,” ujar Malik.

Yang jelas, reuni dadakan di Kureksari ini berlangsung hangat, diiringi rekaman terbaru A Rafiq (belum dirilis). Ketika saya memberi tahu bahwa belum lama ini Malik Bz mendapat penghargaan seni dari Gubernur Jawa Timur Imam Utomo, A Rafiq langsung menjabat tangan dan merangkul sahabat karibnya itu.

“Yah, saya dan Bubi Chen yang dapat di Jawa Timur,” ujar Malik.

A Rafiq menimpali, “Alhamdulillah, Pak Malik ini memang sangat pantas mendapatkan penghargaan itu. Beliau itu seniman sejati, guru saya, yang membuat saya bisa seperti sekarang. Saya ikut bahagia karena beliau menerima penghargaan dari pemerintah daerah Jawa Timur. Ini luar biasa.”

Waktu beranjak siang. Khawatir rombongan bonek Persebaya memacetkan lalu lintas, A Rafiq, istri, serta rombongan khusus dari Jakarta pamit menuju Bandara Juanda. Katanya, reuni para pelopor musik Melayu di Indonesia akan berlanjut di masa-masa yang akan datang.

Anonymous
9:49 PM, June 24, 2008
suara khas A. Rafiq legendaris dangdut indonesia,luar biasa

Anonymous
11:43 AM, December 31, 2008
OM lama memang py kekhasan yg tak dimiliki dangdut masa kini. aku suka lagu2 melayu lama yg sederhana tapi tahan jaman.

Anonymous
4:18 AM, July 13, 2010
memang a rafiq mantap

Anonymous
4:04 PM, November 12, 2010
Hallo Mas Rafiq ! saya pengagum anda serta Sinar kemala. saya mengkoleksi sinar kemala dan lagu2 melayu sprt Ellya dll. sejak th 60 an, hampir lengkap dan original.
Sahabat sekomunitas bisa bergabung. kont. person :
081 231 077 214 ( mas Nur )

akmalah.starlight
12:23 PM, July 20, 2014
Kalao ente punya koleksi lengkap tolong dobagi disini dong. Aku jg kangen suara a rafiq sinar kemala

Pance Pondaag Hits Maker 1980-an dan 1990-an

27 March 2007
Pance Pondaag Hits Maker 1980-an

Bung Gregorius, 40-an tahun, asal Flores Timur, pelatih kor, ternyata sangat suka lagu-lagu Pance F. Pondaag. Koleksinya banyak. Ada yang dinyanyikan sendiri oleh Pance, banyak lagi yang dibawakan penyanyi-penyanyi era 1980-an.

"Lagu-lagu Pance itu enaknya diputar malam hari. Sambil duduk di teras rumah, lihat halaman, minum kopi, diiringi lagu-lagu Pance. Hmmm.. nikmat sekali," ujar Goris, sapaan akrabnya, kepada saya. Lalu, dengan suara baritonnya, Goris mendendangkan lirik sebuah lagu Pance:

"Sepanjang kita masih terus begini.
Tak kan pernah ada damai bersenandung.
Kemesraan antara kita berdua,
sesungguhnya keterpaksaan saja...."

"Wah, kayaknya liriknya pas dengan pengalaman hidup banyak suami-istri di kota nih," pancing saya.

"Hehehe... begitulah. Makanya, lagu ini paling hit di kafe-kafe. Bapak-bapak, om-om, tante-tante... suka nyanyi ini. Beberapa lagu Pance lain juga bagus," ujar Goris.

Saya lalu pura-pura menggugat. Bukankah Pance itu salah satu raja 'lagu cengeng'? Musiknya kelewat sederhana? Komposisi tiga jurus, istilah Remy Silado? [Sebab, lagu-lagu Pance dan sejenisnya kebanyakan hanya pakai tiga akor. Misal C, F, G atau G, C, D.] Lagu-lagu tidak bermutu?

"Justru karena simpel itulah orang-orang kampung di Flores suka. Di tempat anda kan orang-orang suka Pance juga. Hehehe...."

Begitulah, bincang-bincang kecil dengan Pak Goris di Jember sambil minum kopi, dengar lagu-lagu Pance lewat suara Dian Piesesha. Saya pun teringat kebiasaan orang-orang kampung di Flores [Timur] yang suka main gitar, malam hari, sambil bernyanyi. Lagu-lagunya, ya, kebanyakan Pance Pondaag dan sejenisnya.

"Malam-malam begini, termenung kusendiri.
Menunggu kau di sini kehadiran dirimu...."

Apa pun kritik, kecaman, hinaan orang, harus diakui Pance F Pondaag pernah berkibar di belantika musik tanah air.

Pada awal 1980-an hingga akhir 1990-an lagu-lagu Pance mewarnai Aneka Ria Safari, Selekta Pop, Kamera Ria, Wajah Baru, serta sejumlah acara musik di Televisi Republik Indonesia [TVRI]. Dulu televisi hanya satu, sehingga semua manusia Indonesia mau tak mau nonton TVRI. Suka tak suka, ya, mendengarkan lagu-lagu pop manis khas Pance. Terciptalah memori bersama yang sangat kuat. Lain dengan sekarang, memori bersama sebagai bangsa itu nyaris tidak ada lagi karena beragamnya pilihan dan kemudahan.

Selain Pance, ada dua nama pencipta lagu-lagu pop manis lain [hits maker]: Rinto Harahap dan Obbie Messakh. Penulis lagu lain, A Riyanto [almarhum], gaya musik dan liriknya berbeda dengan trio Pance-Rinto-Obbie. Gaya Pance dan dua kawannya itu jauh lebih sederhana, manis, melankolis, bernada pasrah, bahkan frustrasi.

Mungkin, itulah alasan Menteri Penerangan Harmoko melarang lagu 'Hati yang Luka', karya Obbie Messakh, serta lagu-lagu sejenis di TVRI. Pelarangan ini sekaligus mengakhiri era kejayaan Pance dkk di industri musik pop. Lalu, muncullah antitesis berupa 'pop kreatif' yang akornya lebih kaya dan berbobot.

Pance tak bisa dipisahkan dari JK Records, Jakarta. Saya kutip sedikit catatan dari Pusat Data dan Analisa TEMPO:

"Suatu hari pada 1983, Judhi Kristiantho bertemu dengan Chintami Atmanegara, calon model bagi kalender yang hendak dibuatnya. Tetapi, dalam perkembangan lebih lanjut, keduanya sepakat bekerja sama untuk membikin rekaman kaset lagu-lagu pop. Akhirnya, lahirlah dua pendatang baru: Chintami sebagai penyanyi, dan Judhi Kristiantho selaku produser rekaman.

"Memakai nama JK Record [JK dari Judhi Kristiantho] ia berhasil mengorbitkan sejumlah artis penyanyi laris. Di antaranya Dian Piesesha, Ria Angelina, Obbie Messakh, Meriam Bellina, dan, tentu, Chintami Atmanegara. Pada 1985, aset JK Record mencapai Rp 500 juta, tetapi oleh sebuah sumber diperkirakan sekitar Rp 10 miliar."

Nah, Pance F Pondaag [plus Obbie Messakh] punya kontribusi besar dalam sukses JK Records itu. Sebab, Pance lah yang banyak menulis lagu-lagu manis untuk artis-artis JK. Sekitar 95 persen lagu-lagu Dian Piesesha ditulis Pance. Begitu juga Ria Angelina, Meriam Bellina, Meta Armis dan segepuk penyanyi manis orbitan JK.



Album Pance produksi 1980-an dibuat sebagai "jawaban" atas lagu-lagunya yang sukses. Dulu setiap lagu sukses selalu dibuat "jawaban". Akal-akalan pedagang kaset di Jakarta. Hehehehe....


Karena karya-karyanya sukses, Pance F Pondaag [juga Obbie Messakh] kemudian 'dipaksa' si produsen untuk bikin album juga. Padahal, suara Pance dan Obbie sangat jelek. Pance yang berbadan subur, suaranya melengking tinggi macam orang tercekik. Sementara suara Obbie sengau dan sumbang.

Tapi, asal tahu saja, rekaman musik pop itu bisnis murni yang tak banyak ditentukan oleh bagus tidaknya suara. Kalau memang pasar terima [contohnya Ariel Peterpan menyanyi dengan suara sengau, sangat jelek], kaset/CD pun laris. Maka, di masanya, Pance Pondaag dikenal sebagai penyanyi, selain pencipta lagu atawa hits maker.

Pada 1980-an, di Larantuka, Flores Timur, orang-orang kampung banyak membawakan lagu-lagu Pance seperti [awal liriknya]:

"Simfoni yang kau dengar sendu.
Di antara gerimis malam.
Mengalun pilu senada rinduku.
Begitu sunyi di saat ini...."

Atau jawaban 'Tak Ingin Sendiri', hit Dian Piesesha, karya Pance:

"Di sini aku pun sendiri,
dan masih seperti yang dulu.
Kesetiaan yang kumiliki
hanya untuk dirimu,
sampai akhir hidup ini."

Saya hafal benar karena anak-anak kampung di Flores biasanya belajar akor gitar berdasar lagu-lagu Pance. Cukup hafal tiga akor, kita bisa jreng-jreng-jreng sambil melihat gadis-gadis manis melintas. Kanisius, teman SMP saya di Larantuka, saking mabuknya sama lagu-lagu Pance, hampir sepanjang malam menyanyikan lagu itu. Suaranya bagus:

"Mimpi-mimpi tinggal mimpi,
tak satu pun yang menjadi nyata.
Janji sehidup semati
kini tinggal janji di bibirmu.
Kau pergi tinggalkan diriku,
kau tinggal, tinggal aku sendiri.
Manis madu pahit kurasa,
sepahit-pahit empedu."

Teman-teman di Asrama SMPK San Pankratio, Larantuka, sering bertengkar dengan Kanis karena terus saja menyanyi di saat orang lain tidur. Hehehehe....

Begitulah. Lagu cengeng dibredel Harmoko, era pop manis berlalu. JK Records berikut penulis-penulis lagunya macam Pance, Obbie, Deddy Dores, Wahyu OS... pun surut. Om Pance memang masih sempat bikin lagu, tapi intensitasnya sangat jauh dibandingkan ketika masih berjaya. Dia pun tak lagi fokus di JK Records, tapi 'menyebar' lagu-lagunya di beberapa label rekaman.

Broery Marantika [almarhum] pernah mengangkat kembali nama Pance lewat hitnya: 'Kucari Jalan Terbaik'. Pance juga bikin rekaman lagu-lagu kristiani. Gayanya sama dengan pop biasa, hanya beda syair. Tapi lagu seperti 'Bunda Maria' sangat disukai orang-orang Flores macam Gregorius.

"Sampai sekarang JK Records tetap eksis kok. Siapa bilang tutup," ujar Imelda, staf JK Records, yang saya hubungi via telepon. Dia mengakui kaset-kaset [CD] produksi JK memang turun, tapi tetap ada. "Kalau tutup kan nggak mungkin saya di kantor. Hehehe," ujar Imelda, ramah.

Saya cek di sejumlah toko kaset di Surabaya dan Sidoarjo, lagu-lagu Pance F Pondaag memang tetap dijual, namun dikemas dalam 'the best', 'album seleksi', 'album emas'. Ada yang dinyanyikan sendiri, ada yang dibawakan penyanyi-penyanyi lain.

Omong-omong, bagaimana sebetulnya kabar Pance Pondaag sekarang? Saya tanyakan kepada Bartje van Houten, pemusik grup The Lloyd, usai manggung di Surabaya beberapa waktu lalu.

"Pance sekarang sakit berat. Stroke. Ini tidak lepas dari pembajakan kaset yang gila-gilaan di Indonesia. Karena hak cipta tidak dihargai, pembajakan merajalela, pencipta lagu seperti Pance tidak bisa menikmati hasilnya di saat tidak produktif lagi," ujar Bartje van Houten.

Menurut Bartje, yang terus bertahan di berbagai era musik Indonesia, termasuk bikin karya-karya manis di era Pance dan Obbie Messakh, pembajakan yang gila-gilaan membuat pencipta-pencipta lagu lama stres dan sulit berkarya. Kalau tak tahan, ya, bisa stroke kayak Pance. "Tapi secara umum Pance masih eksis di Jakarta," kata Bartje.

Yah, apa pun kata orang, Pance F Pondaag pernah mewarnai persada musik pop Indonesia. Soal mutu, bagus-jelek, manfaat-mudarat, terserah penilaian masing-masing orang. Yang jelas, di kafe-kafe lagu karya Pance ini masih sering dibawakan orang:


SEPANJANG KITA MASIH TERUS BEGINI
TAK KAN PERNAH ADA DAMAI BERSENANDUNG
KEMESRAAN ANTARA KITA BERDUA
SESUNGGUHNYA KETERPAKSAAN SAJA

SENYUM DAN TAWA HANYA SEKADAR SAJA
S'BAGAI PELENGKAP SEMPURNANYA SANDIWARA
BERAWAL DARI MANISNYA KASIH SAYANG
TELANJUR KITA HANYUT DAN TERBUAI

KUCOBA BERTAHAN MENDAMPINGI DIRIMU
WALAU KADANG KALA TAK SEIRING JALAN
KUCARI DAN SELALU KUCARI JALAN TERBAIK
AGAR TIADA PENYESALAN DAN AIR MATA

KOMENTAR DI BLOG LAMA

Anonymous
6:54 PM, October 27, 2007
Petikan Pikiran Rakyat, 15 November 2006:

TAHUN 1980, nama Pance Pondaag menjadi jaminan mutu di dunia industri kaset. Sebut saja seperti lagu "Tak Ingin Sendiri", "Kau dan Si Buah Hati" atau lagu-lagu yang sering dinyanyikan artis Dian Piesesha, Meriam Bellina, dll.

Saat kaki melangkah ke rumah kediaman Pance, tidak sulit menemukan rumahnya. Karena orang di sekitar rumahnya di kawasan Jakarta Utara dengan senang hati akan menunjukkan rumah Pance yang sangat sederhana itu. Konon, di rumah itu, dulu dijadikan studio yang bernama Flower Sound.

"Jangan ganggu saya, saya sedang istirahat tidak mau diganggu oleh siapa pun, maaf saya tidak mau bertemu," itulah kata-kata yang diucapkan Pance ketika pertama kali meminta izin untuk wawancara dengannya. Dengan bahasa yang patah-patah dan tidak jelas, berkali-kali Pance menolak untuk diwawancara.

Pada kesempatan lain, Pance mengatakan, saat ini ia sedang sakit dan terbaring lemah di rumahnya di bilangan Pluit Jakarta Utara, akibat sakit yang dideritanya. Menurut Pance, yang kini tinggal dengan istrinya Yati dan ketiga anaknya, Paul, Putri, dan Patricia, ia terserang stroke sejak tahun 2001.

Ketika terserang stroke, Pance seolah tak percaya karena malamnya masih terlihat sehat. "Malamnya saya sehat. Waktu itu saya tidak bisa bangun dan berjalan. Bicara juga tidak bisa lagi, saya sempat putus asa, karena suara juga tidak ada," kata pria kelahiran Makassar tahun 1951 ini mengenang awal sakitnya.

Untungnya, di tengah sakit yang dideritanya, sang istri Yati, selalu setia menemaninya dan selalu memberikan semangat agar Pance bisa bangkit lagi seperti dulu.

"Saya punya istri yang sangat baik, dia banyak membangkitkan semangat saya, begitu juga dengan anak-anak, mereka selalu memberikan semangat untuk tetap bertahan," katanya singkat.

Ketika ditanya apa saja kegiatannya sekarang? Pance mengatakan ia hanya berlatih berjalan dan terkadang berolah raga. "Tapi sekarang saya sedang sakit, jadi tidak bisa lagi," kata Pance dan meminta untuk tidak bertanya lagi.

Anonymous
1:39 PM, November 17, 2007
hmmm.. lagu2nya dulu disukai mamaku. jadi inget mama yg sudah gak ada.

rainier
8:39 AM, December 15, 2007
Dear Teman2, tolong di bantu ya. ada yang tau ga, lagunya pance yang di bawakan oleh artis JK (ada yossi lucky and friends)
lyric nya seperti ini :
"kekasih memang engkau lain dari sekian banyaknya. kau bawa aku mengembara di alam mimpi yang indah..
reff : "salahkah bila malam ini aku mengakui'
jatuh cinta kepadamu".
>>> saya ingin tau lagu ini judulnya apa ya dan cara mendapatkannya lagi gmana neh ?
ini lagu kenangan saya waktu saya masih umur 5 tahun.

Anonymous
10:24 PM, August 04, 2012
judul kekasih pencipta om pance dan dinyanyikan oleh om pance juga

dody_lesmana@yahoo.com

Anonymous
12:15 PM, December 15, 2007
judulnya lupa, tapi yg nyanyi itu trio JK: gladys suwandi, meta armys, dan nindy ellese. lagu itu ada di kaset kumpulan hit JK records. kalau CD/VCD aku kok belum lihat ya. coba anda cari di toko2 kaset, siapa tau ketemu.

rainier
5:39 PM, December 15, 2007
yup, ada gladys suwandi juga. saya sudah cari ke aquarius Blok-M dan juga Duta suara di sabang tapi semuanya ga ada yang tahu coz penjaganya masih muda2. teman-teman yang lain ada yang bisa bantu lagi ga ya ? thx lho atas inputannya tadi. mohon di respon ya.

Lambertus L. Hurek
11:32 AM, December 22, 2007
Lagu2 itu sudah berumur 20 tahun lebih dan tidak diproduksi lagi. Paling baik anda cari di tempat penjualan kaset2 lawas.

Di Surabaya di samping Plaza Surabaya. Itu pun tidak selalu ada. Harus jeli dan ada unsur keberuntungan. Kalau cari di toko2 kaset/CD/VCD sekarang ya pasti gak ada. Zamannya kan sudah beda.

Anonymous
3:22 PM, May 26, 2008
kasihan liat om pance skrg. moga2 tabah n cepet sehat lagi. nenek aq suka banget lagu2 om pance.

Anonymous
5:21 PM, December 28, 2008
yah... pance pondaag. mamaku suka banget lagu2nya, tapi aq kurang suka. beda generasi sih. thanks atas catatan mas hurek.

Anonymous
12:20 AM, January 02, 2009
mulanya biasa saja... kita saling bercanda. ini lagu pance yg paling aku ingat.

Anonymous
3:57 PM, February 02, 2009
pance memang hebat n terkenal banget di TVRI taun 1980an. terima kasih krn anda sudah menulis catatan nostalgia musik jadul. jangan bosan2 menulis ya!!!

melkior

Anonymous
4:34 AM, April 19, 2009
"Ternyata engkau telah berdua,
Ternyata engkau kini bahagia..
Baru ku sadari, selama ini
Kau hanya milikku dalam mimpi.

Lagu ini gak bosan2nya gua dengerin..

Anonymous
11:35 AM, August 16, 2009
kayaknya lagu2 ala pance gak bakalan ada lagi deh. gaya musik sekarang gak akan kasih tempat utk lagu2 kayak gitu. tapi barusan aq dengar lagunya pance, kucari jalan terbaik, dinyanyiin yuni shara di tv.

Anonymous
12:12 AM, October 13, 2009
Sangat terhibur membaca ini. Lagu yg di atas Judulnya kekasih, ada kok karaokenya :)

Anonymous
9:34 PM, June 03, 2010
Pance F Pondaag Meninggal

Berita duka datang dari dunia musik Indonesia. Penyanyi dan pencipta lagu legendaris Pance F Pondaag meninggal pukul 17.00 WIB, Kamis (3/6/2010). Jenazah Pance kini disemayamkan di Rumah Duka Atma Jaya, Pluit, Jakut.
Petugas Rumah Duka Atmajaya, Hendra menyatakan, jenazah penyanyi dan pencipta lagu era 1980-an, ini baru saja masuk rumah duka. "Jenazah sudah di sini baru saja masuk," kata Hendra kepada detikhot.
Pencipta lagu yang membuat ngetop sejumlah penyanyi seperti Dian Piesesha, Maya Rumantir dan Meriam Bellina itu meninggal di rumahnya. Namun apa sakit Pance, Hendra belum tahu. "Keluarga sedang ke RS Atmajaya untuk minta surat meninggalnya (Pance)," kata Hendra. Pance lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 18 Februari 1951

***

Musisi legendaris Pance F Pondaag menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelum berpulang, Pance diketahui telah 9 kali terserang stroke. "Pance meninggal karena stroke. Dan sebelumnya juga sudah 9 kali kena stroke," ujar Judhi Kristianto, sahabat Pance dan produser JK Records, ketika Kamis (3/6/2010).
Pelantun hits 'Demi Kau dan si Buah Hati' itu meninggal pukul 17.00 WIB, Kamis (3/6/2010). Jenazah Pance kini disemayamkan di Rumah Duka Atma Jaya, Pluit, Jakarta Utara.
Judhi terakhir bertemu Pance sekitar sebulan lalu. Kala itu ia membawakan Pance ahli pijat stroke dari Surabaya. "Dia bilang 'agak lumayan enakan pak Judhi'," tutur Judhi menirukan ucapan Pance.
Namun sudah sekitar tiga minggu, Judhi tidak mendapat kabar tentang Pance. Tiba-tiba ia mendapat kabar duka dari istri pria yang menghembuskan nafas di usia 59 tahun tersebut.
"Saya dapat telepon dari istrinya, dia nangis-nangis. Kami semua mau ke rumah duka," jelasnya.

Anonymous
9:46 PM, June 03, 2010
selamat jalan Om Pance, semoga amal kebajikan selama hidup diterima di sisi Tuhan YME. terima kasih sudah menciptakan begitu banyak lagu hits untuk masyarakat Indonesia.

Anonymous
9:50 PM, June 03, 2010
Koreksi ya. Pance itu justru memulai karirnya di dunia rekaman sebagai penyanyi.Hits perdananya itu adalah "Mutiaraku" yang dirilis Yukawi pada akhir tahun 1977 dan menjadi hits besar tahun 1978.
Moga moga info ini bisa meluruskan info anda .
makasih

Anonymous
7:05 PM, December 02, 2011
tidak bisa d pungkiri Om Pance Pondaag salah satu legend musik di tanah air,,lagu2nya so sweet.. rest in peace om... karya2mu selalu bersama kami...
salam kenal bang Hurek juga semua pecinta nostalgia...

warids-bandung

E. Lopis
10:20 PM, December 12, 2011
lagu-lagu pance ternyata tetap abadi...... walau orangnya sudah tiada namun lagu2nya tetap enak didengar hingga saat ini... aku penggemar berat Pance.....

Anonymous
10:29 PM, December 12, 2011
lagu-lagu pance sangat reflektif... kata-katanya sangat menggugah nurani.... Pance adalah penyanyi legendaris yang abadi di hati orang-orang Timor-NTT. sampai dengan saat ini, lagu-lagunya masih sangat diminati hampir semua kalangan. Om Pance.....lagu-lagumu tetap abadi di hati. saya selalu mencari lirik-lirik lagunya di internet tetapi terkadang pulang dengan tangan hampa karena liriknya belum tersedia.

By: Evaristus Lopez-Noemuti...

Deny Prima
1:52 AM, December 17, 2015
Apapun kata orang zaman sekarang tentang Aransemen Musik Pance F.Pondag tahun1980-anj...tetap aransemen Musiknya jauh lebih berkualitas dan berseni tinggi dibanding aransemen musik musik bunyi ember pecah zaman sekarang.

Obbie Messakh Raja Pop Manis dari NTT

20 September 2006

Saya main-main ke rumah sebuah keluarga Flores, NTT, di kawasan Sidoarjo, tetangga terdekat dari Kota Surabaya, belum lama ini. Begitu masuk, aha, terdengar lagu-lagu Obbie Messakh yang manis dan nelangsa. Musiknya khas JK Records garapan Hengky Firmansyah. Saya kenal 100% lagu lama itu.

Ini dia syairnya:

Hati siapa yang takkan hancur,
bila di depan mata dia bercumbu.
Insan yang mana yang tak jadi benci,
bila cinta yang indah jadi kelabu.
Kau yang kusayang mengapa berdusta
Tak cukupkah satu untuk dirimu.

Inikah sumpahmu yang kau ucap dulu
Sehidup semati kita berdua
Belum mati saja kau buat begini
Apalagi bila aku mati

Pandainya matamu menyimpan dia yang lain
Seakan tak pernah ada aku di hatimu
Pandainya lidahmu memutar balik kata
Kau kejam, kau sakiti insan lemah ini
Kau kejam seakan tak pernah ada hatimu.

Jangan bicara CINTA lagi
Tlah tertutup pintu hati ini
Jangan lagi kau datang di sini
Tlah ku hapus namamu di hati.

Hari lain saya ketemu mahasiswa asal Flores. Mereka minum kopi, salah satunya pegang gitar. Jreng-jreng…

“Kutrima suratmu kasihku,
yang kau kirim dari seberang sana.
Dalam kata-kata kau ucap hati rindu,
selamanya sebuah penantian…
Biarlah di dalam mimpiku dan mimpimu,
kita bercumbu saling melepas rindu….”

Saya pun beberapa kali naik kapal penumpang milik Pelni saat balik kampung ke Flores atau transit di Kupang, NTT. Selama perjalanan dua hari, ribuan penumpang dihibur dengan lagu-lagu manis ‘80-an ala Obbie Messakh.

Kalau tidak Obbie Messakh, ya lagu-lagu pop manis sejenis seperti ciptaan Pance F Pondaag, Rinto Harahap.

Saya tidak tahu kenapa orang NTT begitu suka dengan karya-karya Obbie? Bukankah pengamat/kritikus musik mencerca habis lagu-lagu Obbie sebagai cengeng, tidak bermutu, lemah secara musikal, kelas kampung…. ? Orang NTT tentu saja pernah mendengar atau membaca ejekan-ejekan itu. Toh, kesenangan mereka pada lagu-lagu karya Obbie Messakh terus bertahan. Sampai sekarang.

Lahir pada tahun 1958 dengan nama THOBIAS MESSAKH -– karena itu, dipanggil Obbie -–pria ini sejak kecil tinggal dan besar di Jakarta. Orang tuanya berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, kawasan paling selatan Indonesia. Daerah ini dikenal sebagai penghasil nira lontar, gula lempe (sejenis gula jawa) kelas wahid.

Munculnya Obbie Messakh, sekitar 1983, tak lepas dari suasana pasar musik nasional yang dikuasai oleh JK Records, perusahaan rekaman milik Judhi Kristiantho (JK).

JK Records saat itu merilis album-album manis, renyah, mendayu-dayu. Artis-artis JK antara lain Dian Piesesha, Meriam Bellina, Marina Elsera, Lidya Natalia, Heidy Diana, Hellen Sparringa, Anie Ibon, Meta Armis, Ria Angelina. Disokong penuh oleh acara Aneka Ria Safari dan Selekta Pop di TVRI, lagu-lagu artis JK pun segera menyebar luas ke tanah air pada 1980-an.

Nah, Obbie Messakh didesain JK sebagai salah satu penulis lagu laris (hits maker) bersama Pance F Pondaag, Maxi Mamiri, Wahyu OS, Judhi Kristianto sendiri, Deddy Dores. Tapi harus diakui Obbie yang waktu itu masih remaja (usia SMA atau mahasiswa tingkat awal) merupakan hits maker paling dicari industri rekaman.

Setelah lagu-lagunya meledak, JK ‘memaksa’ Obbie Messakh merilis album solo perdana. Judulnya ‘Kau dan Aku Satu’. Beberapa lagu yang pernah dibawakan artis cewek JK, dibawakan sendiri oleh Obbie Messakh… dan sukses. Nama Obbie Messakh pun makin menjulang.

Saya masih ingat bagaimana kakak-kakak di SMA PGRI Larantuka, SMAN 468 Larantuka… selalu menyanyikan lagu-lagu Obbie Messakh nyaris tiap hari. Vocal group pun mereka pilih lagu-lagu Obbie Messakh. Masuk ke kampung-kampung dengar lagu Obbie. Kalau ada hajatan di desa, lagunya Obbie.
Asal orang tua Obbie Messakh, yang Nusa Tenggara Timur, semakin menambah kecintaan warga pada Obbie Messakh. Padahal, kalau mau jujur, suara Obbie Messakh pas-pasan: cenderung fals, pitch control kurang… Mungkin syairnya yang mellow itu cocok dengan suasana hati orang NTT yang rata-rata susah.

“Kita ini kan mengandalkan perasaan. Jadi, menyanyikan lagu Obbie Messakh itu menyentuh sekali,” kata Pak Gorys, orang Ende yang kuliah di Jember, beberapa tahun lalu.

Seperti biasa, daur musik pop bergerak dengan cepat. Setelah membuat lagu hits, Hati yang Luka, Menteri Penerangan Harmoko marah-marah. Ia melarang lagu yang dipopularkan oleh Betharia Sonata itu lantaran dianggap cengeng. Ramailah polemik di koran.

Sejak itu TVRI, sebagai satu-satunya televisi, tidak lagi menayangkan lagu-lagu Obbie Messakh, khususnya Hati yang Luka. Saya masih ingat, TVRI terakhir menayangkan instrumentalia Hati yang Laku yang dimainkan grup musik sasando. Musik tradisional NTT itu memang berasal dari kampung halaman Obbie Messakh pula.

Pamor Obbie Messakh menurun drastis. Begitu juga JK Records. Maklum, tren musik pop sudah berubah dengan naiknya sejumlah artis yang mengusung apa yang disebut ‘pop kreatif’. Istilah ini secara implisit ingin mengatakan bahwa lagu pop versi Obbie Messakh dkk tidak kreatif alias cengeng. Koran Jawa Pos di Surabaya mengangkat isu ini sebagai bahan polemik yang ramai.

“Apanya yang kreatif? Apanya yang tidak kreatif? Obbie Messakh bisa membuat lagu karena kreatif,” ujar seorang pengamat musik. Obbie Messakh saat diwawancarai Jawa Pos tenang-tenang saja.

Obbie mengatakan tetap menciptakan lagu selama masyarakat (pasar) membutuhkan. Dan benar. Karya-karya Obbie Messakh terus mengalir meski tidak segencar masa jaya JK Records. Nada-nada manis pun semakin kurang porsinya. Obbie Messakh malah menciptakan Sakit Gigi, lagu dangdut yang hits setelah dibawakan Meggy Z. Kemudian Mobil dan Bensin’.

Sejak Obbie Messakh kehilangan identitas, saya anggap dia sudah habis di pasar musik Indonesia. Di tahun 1990-an, apalagi setelah Reformasi 1998, Obbie Messakh benar-benar habis. Tinggal cerita, mengutip sebuah petikan lirik lagunya.

Apa pun kata orang, Obbie Messakh tetap merupakan salah satu tokoh asal NTT yang pernah mempengaruhi begitu banyak orang Indonesia, khususnya generasi 80-an hingga menjelang 1990-an.

Menjelang Pemilu 2004, Obbie Messakh direkrut menjadi caleg Partai Perhimpunan Indonesia Baru pimpinan Dr Sjahrir. Yah, seperti artis-artis lain yang juga direkrut mendadak sebagai caleg atau sekadar penggembira.

Saat itu lagu lama Obbie, Kisah Kasih di Sekolah, populer lagi berkat jasa Chrisye, penyanyi gaek, yang baru saja merilis album DEKADE. Maka, ke mana-mana Obbie pun membawakan lagu ini.

Ternyata, partainya Dr. Sjahrir ini gagal total. Tak ada satu pun kursi yang diraih PPIB. Obbie pun gagal jadi politikus. Yah… Bang Obbie, anda sebaiknya menyanyi saja lah walaupun suaramu agak fals. Tidak perlu ikut politik lah!

Pada 2003 Obbie Messakh mengaku banyak perubahan dalam hidupnya.

"Sekarang saya berusaha untuk menjalani hidup dengan lebih berarti. Kalau dulu saya banyak menyia-nyiakan hidup, kini saya ingin hidup ini lebih berarti, baik untuk diri saya pribadi maupun orang lain," ujar Obbie.

Campur tangan Tuhan, katanya, yang telah membawa diri pencipta lagu-lagu melankolis ini ke dalam kehidupan rohani yang lebih baik. Itulah soal, dengan kesungguhan hati, dia menerima tawaran untuk sebuah rekaman lagu-lagu rohani dan siap melakukan pelayanan ke berbagai pelosok daerah di Indonesia.

"Sebenarnya, sudah lama saya ingin menyanyi lagu-lagu rohani. Tapi saya ingin melakukan dengan kesungguhan hati yang dibarengi dengan perubahan hidup yang lebih baik."

Bermula dari ajakan seorang teman untuk menyanyi lagu-lagu rohani. Obbie pun ingat pesan mendiang ibunya yangs emasa hidupnya pernah berpesan agar Obbie membuat album rohani. Lalu Obbie pun mencoba melakukan penjajakan dengan Maranatha Record, sebuah perusahaan rekaman yang banyak memproduksi rekaman lagu-lagu rohani.

"Kami tidak langsung menerima Obbie untuk rekaman. Kami melihat dulu kehidupan rohaninya. Ternyata Obbie memang telah berubah," ungkap Peter Rahardja, Executif Produser Maranatha Record.

Maka, hanya dalam waktu satu bulan, album itu pun jadi. Maklumlah, Obbie bukan orang baru di belantara industri musik. Dalam album yang diberi label Ku Mau Setia ini, Obbie mengusung lima buah lagu ciptaannya.

Ada satu lagu manis Obbie Messakh yang selalu saya ingat sampai sekarang. Judulnya lupa, tapi liriknya demikian:

Bila malam kau tidur terpejam
masih adakah wajahku di matamu
adakah bibirmu sebut namaku
oh agar tenanglah aku yang rindu di sini

Esok pagi bila kita bertemu
mari cerita tentang mimpi semalam
dua hati kita mungkinkah serasa
oh dalam merajut tali cinta di dada

Berjanji... ku berjanji
kusayang padamu setulus hati
berjanji... ku berjanji
tak akan ingkar walau sampai mati
ohhh... juwita
hanya kau tumpuan yang terakhir

KOMENTAR DI BLOG LAMA

Anonymous
12:50 PM, April 19, 2017
memang sangat benar kalau soal menciptakan lagu baik lagu rohani,pop,joget,dangdut dan rock bung obbie messakh tidak ada yang menandinginya. beliau itu raja pencipta lagu yang sangat indah iramanya. kalimat lagunya terisi kata-kata sastra pokoknya lagu lagu bung obbie tak ada bandingannya. apalagi lagu lagu joget dalam album pantun anak negeri, menjadi hiburan masyarakat maluku utara tahun 1987...... bung obbie kalau boleh album pantun anak negeri dikiim dong,musik aslinya. lagu pertama p.a.negeri.side A-side B soalnya asyiiik.aku udah nyariin di internet tapi masih sulit.aku penggemar berat bung obbie (bung Ewin)al. Malut,tikep kec.Oba doaku semoga Tuhan memberkati bung Obbie agar sehat selalu dan terus berkarya menciptakan lagu untuk memperkaya khasanah musik Indonesia.

Anonymous
2:57 PM, February 06, 2007
Bisa kirimkan untuk kita lagu-lagu pop keluaran sekarang? kita sebagai seorang perantau ingin tahu dengan keadaan di kota kupang dan sekitarnya.

erwin beryanto
E-mail : erwin_talia86@yahoo.com

Anonymous
2:59 PM, February 06, 2007
Obbie memang banyak disukai di NTT. Angkutan kota di Kupang selalu putar lagu2 Obbie Messakh. Salam

Anonymous
3:00 PM, February 06, 2007
Terima kasih atas respons teman2, khususnya yang dari NTT. Salam untuk semua.

Anonymous
4:03 AM, April 17, 2007
bang obbie orangnya sederhana. lagunya juga sederhana, tapi enak.

jadul_forever
11:15 AM, December 14, 2007
alo semua.. aku lagi nyari satu lagu jadul neh, tapi lupa judulnya.. tapi kira² sebagian cuplikan liriknya gini:

janganlah kau lupakan
kenangan kita berdua
walau hanya semalam saja
namun cukup berkesan

hanya nyamuk yang nakal
jadi saksi abadi...
bla... bla...

kalo ada yg kebeneran tau ni lagu, tolong infonya yaa..
tq..

Anonymous
2:16 PM, December 15, 2012
kebetulan saya punya klipnya..tapi saya lupa link youtubenya.. tetapi sy bisa upload clipnya di youtube kalau bung mau.
lagu itu nyanyinya di selecta pop, Obbie Messakh bareng Ria Angelia kalo gak salah...

Frans - Dili, Timor-Leste

Anonymous
8:21 PM, June 30, 2013
Lagu itu berjudul KENANGAN YANG INDAH, dinyanyikan oleh Erna Angelia dengan vokal jawaban oleh Obbie Messakh. Berikut ini adalah link videonya. http://www.youtube.com/watch?v=bushffiPnCM
Joseph-Jakarta

Anonymous
4:29 PM, February 02, 2008
aq suka kisah kasih di sekolah. inget jaman sma.

Anonymous
4:46 PM, September 01, 2008
klo mau cari album lengkap mp3 obbie messakh dimana ya? klo cari diinternet, apa situsnya?

Anonymous
4:04 PM, September 09, 2008
Mau Lagu-lagu Obbie Messakh, buka aja internet, www.youtube.com/obbiemessakh. Banyak banget, bisa ngobati kerinduan kamu. Lalu kunjungi juga website aku: www.youtube.com/raioan. Thank you.

Didit Widiyanto, S.Kom, M.Si
6:35 PM, September 09, 2008
Walaupun pemerintah Orde Baru (Harmoko) pernah mengecam dan mengatakan kalau lagu melankolis seperti lagu2 Obbie Messakh dianggap kurang kreatif, saya sebagai penggemar lagu2 Obbie dan pernah tinggal di kawasan Papua (Biak) saya sendiri asli jawa, yakin kalau misal Obbie masih mau menerbitkan lagu2 melankolisnya yang terbaru pasti masih akan laris. Harapan saya Obbie masih akan menerbitkan terus lagu2 melankolisnya ... terbukti lagu2 itu membawa damai dan nuansa kebersamaan di antara anak bangsa ini... Bayangkan aja lagu lagu sekarang ini kalo sekali konser aja, pasti akan membawa keributan dan memakan korban bagi penggemarnya... kukira gak pernah terjadi pada lagu2 melankolis kan?

Dan terbukti seperti lagu2 Barat yang sukses masuk di tanah air kita MLTR (Michael Learn to Rock) juga bernuansa melankolis kan? dan mudah diterima masy Indonesia ...

Ayo anak Bangsa ... kita terbitkan lagu2 seperti rintisan Obbie Messakh, Rinto Harahap, dan Pance Pondaag

intended
6:56 PM, December 03, 2008
Saya cinta banget sama keponakannya Om Obbie Messakh! :)

Darma Yoga11:56 AM, December 16, 2008
kerennnnnnnnn

Anonymous
3:35 PM, January 04, 2009
bgmn pun aq salut sama obbie messakh. gak gampang jadi raja pop, hits maker, 80an. jaman2 yg indah buat aq ketika belum punya bini, belum py anak... serba happy. sekarang... hehehe
R
Anonymous2:01 PM, January 11, 2009
ya.. era obbie messakh memang manis, pop yg manja. yang hujan turun lagi.... kita lagi belajar mengenal lawan jenis. setelah usia mulai mendekati 40, nostalgia lama itu datang lagi. wah, thanks banget bung atas tulisan2 kayak gini.

oscar
Reply

Anonymous9:01 PM, August 09, 2009
obbie itu sederhana, lagu2nya juga sederhana kayak kisah kasih di sekolah. kadang2 yg sederhana itu yg awet dan disukai banyak org. tulisan ini bagus utk nostalgia.
Reply

Anonymous11:21 AM, December 26, 2009
obbie... obbie... lagu2mu bikin aku ingat masa lalu. masa2 pacaran dulu hehehe
Reply

Anonymous2:35 PM, March 11, 2010
saya mengalami masa remaja pada era Obbie Messakh. kenal banget dengan lagu2 ciptaannya, diselingi puisi, yang dulu meraja di TVRI. hehehe...

salam kenal bung.

stef
Reply

Anonymous9:09 PM, March 26, 2010
salam buat bung obbie,kapan bikin karya lagi? kita-kita udah jenuh denger lagu yg katanya "kreatif" !!
Reply

Kardi AS2:21 PM, April 04, 2010
Saya salah satu pengemar lagu2 beliau,,,jujur,,hidup saya banyak terinpirasi dari musiknya,,,.Menurut saya musik beliau tidak cengeng,,,coba anda dengar band anak sekarang paling lama bertahan cuma 1 bulan di telinga kt ya itu tdak terlepas dari persainagn musik diera kini..say selaku pengemar berat Obbie Messakh menunggu karya beliau lagi terutama di acara musik TV... Bravo Obbie Messakh,.....
Reply

Anonymous12:37 PM, April 11, 2010
kang obbie memang punya penggemar sendiri. gak bisa dicela atau dilecehkan kayak si Harmoko itu.
Reply

Anonymous8:52 PM, April 15, 2010
so Sweet aku penggemar berat lagunya,,,kapan keluarin album terbarunya pasti laku keras...
Reply

Anonymous12:44 AM, April 27, 2010
yg hujan turun lagi...
lagu ini paling aq ingat waktu remaja dulu..
Reply

Anonymous10:00 AM, May 21, 2010
hehehe... aq juga suka ingat YANG, HUJAN TURUN LAGI...

Lambertus Hurek
10:04 AM, May 21, 2010
Industri musik sudah berubah total khususnya sejak tahun 2000. Karakter musik, penyanyi, selera konsumen, khususnya usia 24 tahun ke bawah, sangat berbeda dengan era 80-an, 90-an, apalagi 70-an. Sehingga, orang2 kayak Obbie Messakh ini, saya kira, sangat sulit untuk eksis lagi di industri musik Indonesia.

Yang bisa dilakukan, dan itu sudah sering dilakukan, hanya membuat album nostalgia atau tembang kenangan buat orang2 muda jadul. Obbie bagaimanapun juga sudah jadi sejarah di blantika musik Indonesia.

Anonymous
10:10 AM, May 21, 2010
hehehe... polos banget ya wajah bang obbie jaman dulu.

kang tojo
12:45 AM, July 25, 2010
Saya juga pecinta berat lagu2 Obbie baik yang dibawakan sendiri maupun orang lain terutama jaman ke-emasan JK records... mungkin prestasi Obbie pd waktu itu, kalau ukuran musisi sekarang belum ada tuh yg rekornya sefantastis dia.. bayangkan mengorbitkan puluhan artis baru dari beberapa label rekaman dan hitsnya meledak abis... dan asal tau aja, di jaman Obbie yang namanya TOP HITS itu ukurannya udah menyentuh SATU JUTA COPY (bahakan konon Pance lewat Dian Piesesha - tak ingin sendiri menorehkan angka tertinggi nyaris di atas 1,5 juta copy)..

Anonymous
12:24 PM, July 27, 2010
di jaman keemasan JK REcords, Obbie memang luar biasa. seng ada lawan!!! lagu2 yg dibawakan begitu banyak artis, khususnya cewek2 cantik, pun enak2. sampai sekarang masih enak kalo diputar lagi. tahan selama puluhan tahun. salut sama bang obbie!!!

Anonymous
12:41 PM, July 27, 2010
memang asyik kalo didengerin malam2 sambil ngopi atau ngelamun. beda dg lagu2 sekarang krn lagu2nya obbie itu gak pake beat n syairnya bener2 mendalam. bisa diresapi sambil nostalgia. itu sebabnya lagu2 lama selalu bertahan dari generasi ke generasi.

Anonymous
11:22 AM, September 19, 2010
rasanya belum lama aq dengar suara obbie. gak terasa umurku dah tua... heehehe

Anonymous
7:53 PM, November 06, 2010
aq punya semua kaset obbie mesakh. mulai dari KAU DAN AKU SATU sampai yang terakhir KERETA SENJA, mantap banget lagunya, orang mau bilang cengeng, ngak ngik ngok atau apalah aq gak perduli, aku fans berat obbie mesakh sampai sekarang. yg aq gak tahan itu kata2nya disetiap lagunya romantis banget

mariammhraran
3:10 AM, February 07, 2011
saya lagi cari yg ini,judulnya apa ya. Dulu obbie nynyikan sendiri..syairnya banyak yg lupa? ada yg bisa nglengkapi?

Bila malam matamu terpejam..
masih adakah wajahku di matamu
masih adakah ....

esok pagi bila kita bertemu ...
mari cerita tentang mimpi semalam...

jojo gs
1:31 AM, January 27, 2012
bila malam kau tidur terpejam
sudah adakah wajahku dimatamu
adakah bibirmu sebut namaku
ooo... agar tenanglah aku yang rindu disini
esok pagi bila kita bertemu
mari cerita tentang mimpi semalam
dua hati kita mungkinkh serasa
dalam merajut cinta

berjanji...ku berjanji
tak akan ingkar walau sampai nanti
....

Lambertus Hurek
9:32 PM, February 07, 2011
Hehehe... Lagu itu juga sangat membekas di otak saya. Sampai sekarang saya masih hafal di luar kepala. Liriknya kira-kira begini:

"Bila malam kau tidur terpejam
sudah adakah wajahku di matamu
adakah bibirmu sebut namaku
oh agar tenanglah aku yang rindu di sini

"Esok pagi bila kita bertemu
mari cerita tentang mimpi semalam
dua hati kita mungkinkah serasa
oh dalam merajut tali cinta di dada

"Berjanji... ku berjanji
kusayang padamu setulus hati
berjanji... ku berjanji
tak akan ingkar walau sampai mati
ohhh... juwita
hanya kau tumpuan yang terakhir"

Selamat bernyanyi...

Anonymous
1:16 AM, March 17, 2011
jujur, saya menangis haru membaca postingan dan komentar teman2 diatas... banyak kenangan

jojo gs
1:32 AM, January 27, 2012
mas....keren banget judulnya abadi namau dihatiku

Maz Pandu
4:44 PM, May 12, 2011
maz judul lagu yang liriknya " biar ku patahkan saja pena ini, biar ku robek2 saja gambar ini" pokonya yang reff nya itu ada " punya mata punya hati dan telinga mengapa kau tak mendengar" itu lho Maz.. mohon bantuan Maz link nya ya ??

jojo gs
1:34 AM, January 27, 2012
mas pandu...
yang nyanyi nia daniati
tapi aku lupa judulnya...
ntar tak carikan liriknya

Anonymous
2:20 PM, December 15, 2012
Maz Pandu, yang nyanyi memang Nia Daniaty, judulnya Hancur Hatiku. Saya punya lagunya, kalau mau saya bisa upload ke 4shared.com, dan Maz Pandu bisa download dr sana...

Frans

aliaman
1:34 PM, May 20, 2011
aku setuju kalau lagunya mas obbie membawa nuansa kedamaian juga berkesan hanya jaman nya mentri pak harmoko aja yang bilangin lagunya cengeng dan langsung dicekal karna dianggap membuat orang indonesia jadi cengeng

padahal cengeng dan tidaknya kan tergantung dari indi vidu orang masing masing,,,contohnya saya sejak aku masih smp tahun 1983 aku sudah langsung terhipnotis dengan lagunya mas obbie yang pertama ' kau dan aku satu dan sejak saat itu dan sampai sekarang usiaku sudah 42 tahun tapi lagunya masih tak koleksi dan masih bagus dan selalu ku putar setiap waktu kaset pitanya aku punya semua ,,,tapi buktinya aku ngga cenggeng coba aja ada yang mengganggu kalau ngga ku nggampar....makanya tapi kalau ada yang ngga tau sama lagunya mas obbie tanya aja sama aku pasti tak kasih tau soalnya lagu manya yang ngga ku hapal ...semua labunya aku hapal mati tanks mas obbie karyamu aku tunggu unbtuk meramaikan lagi blantika music indonesia

Anonymous
6:52 PM, December 02, 2011
Obbie Messakh is the best,,walau anak2 muda skrng nganggapnya jadul, tp buat kita2 anak muda dulu,,lagu2 beliau sangat berkesan,romantis,medalam,,wah top bangettt...
ditunggu banget bang karya2mu....!

warids- bandung

Anonymous
1:06 PM, December 26, 2011
Mas Obbie, salam kangen dr penggemar beratmu Amaq June dr Lombok NTB.Kami org JADUL. Mas Obbie adalah pencipta lagu terbaik dihati kami.walaupun hati kami men dayu2,cengeng disebut org tapi tdk sperti itu. byk pengalaman kami dpt dari sair lagux mas Obbie tentang sair religi dan kehidupan sosial. Bapak2,saudara2, bisa bedakan kehidupan JADUL yg aman dg skrng luar biasa rusakx terutama dari segi moral. lagu2 JADUL bukan cengeng, tapi menyuruh kt menghargai perasaan dan kehidupan... semangat terus Mas Obbie.. OBBIE MESAKH IS THE BEST.

Anonymous
5:06 PM, May 07, 2012
Yap,Betul!
Lagu Mas Obbie tdk cengeng kok. Tdk pernah ketinggalan zaman. Coba kita lihat anak muda zaman sekarang, kalo mereka lagi pacaran sama temen sekolahnya. Coba aja tanya: ada tidak mereka tingkahnya seperti syair lagu KISAH KASIH DI SEKOLAH. Itu cuma salah satu contoh saja.
Siapa yg bilang cengeng, dia yang cengeng.
Contohnya aku, aku bkn org yg cengeng malah ceewek lagi. Pokoknya syair lagu Mas Obbie itu adl bener2 mewakili hati yg mendengarnya. Itulah antara pencipta lagu dan pendengar memang hrs ada persamaan rasa baru bisa berhasil.
Mas Obbie memang Idola IS THE BEST ALONG YEARS.

Anonymous
3:57 AM, December 31, 2011
Terimakasih, akhirnya saya tahu siapa idolaku, dia Obbie Messakh, yang lagunya selalu menemaniku hingga kini. Mas Deem

Anonymous
1:08 PM, April 23, 2012
saya penggemar berat Obbie Mesakh, lagu-lagunya membuat kita mengerti hidup, menghargai dan mengerti perasaan orang lain, mengutamakan ketulusan dan kemurnian hubungan dengan orang lain.

Anonymous
4:44 PM, May 07, 2012
Bener sekali, syairnya menceritakan yg ada dlm kehidupan sebenarnya.

Anonymous
3:06 PM, May 03, 2012
Menurut saya, lagu Obbie Messakh punya ciri khas sendiri. Biarin aja harmoko atau siapapun bilang apapun. Nyatanya mereka tidak bisa seperti Obbie Messakh. Terus terang, aku dengar lagu Obbie Messakh dari SD kelas VI sampe sekarang tetap suka, malah ubek2 u-tube buat nyariin downloadnya.
Coba kita bandingkan dengan lagu2 sekrang ( maaf bukannya aku menghina ya ). Syairnya minta ampunnnnn, hanya Tuhanlah yang tau. Tidak punya arti sama sekali. Coba kita lirik lagu yg berjudul : Belah duren, Cinta satu malam. Astaga....
Masalah Harmoko atau pejabat yg lain, aku lebih memilih Obbie yg menghibur org banyak dibandingkan Harmoko atau pejabat lain. Mereka mah lebih mementingkan kantongnya & korupsi. mana ada niatnya mau menghibur org banyak apalagi zama sekarang. Cuma banyak omong doang.
HARMOKO = Hari-hari Omong Kosong.
Sampe skrg aku paling benci sama dunia politik apalagi pejabat, mendingan mas Obbie jangan jadi politikus. Politikus itu sifatnya adl kalo ada jatah, dia jalan duluan. Kalo ada masalah dia gak mau dikambing hitamkan karena cuma Dicky Chandra yg bisa mengindari dari dunia kemunafikan politik.

Lambertus Hurek
12:54 AM, May 04, 2012
Terima kasih sudah nulis komentar. Ya.. jadi ingat plesetan harmoko: hari2 omong kosong! Pak menpen inilah yang memperkenalkan istilah lagu cengeng. Apa pun kata orang lagu2 obbie messakh masih tetap digemari karena sederhana, manis, dan romantis. Di surabaya ada radio yang sampai sekarang 2012 terus memutar lagu2 ciptaan obbie.

Saya juga kaget karena tulisan iseng2 ini ternyata banyak penggemarnya. Terimakasih!

Anonymous
5:00 PM, May 07, 2012
Bener, di daerah ku juga masih ada setiap jam 10 pagi atau jam 10 malam khusus lagu2 80an. Dan sering banget diputerin lagu2 Mas Obbie.

Anonymous
4:17 PM, May 04, 2012
obbie n jk records berhasil menciptakan trend music pada jamannya. itu yg membuat lagu2nya bisa disukai dari generasi ke generasi. sederhana n sweet.

Anonymous
4:57 PM, May 07, 2012
Bener banget, coba kita lihat kenyataan yg ada.
Begitu banyak lagu-lagu zaman sekarang tapi tdk ada yg bisa menandingi lagu2 zaman 80an.
Wlpn sudah puluhan tahun namun tetap mengena di hati selamanya & selalu inget terus.
Terus terang, yg kenal semua penyanyi tahun 8oan adl kakakku duluan. Kalo kelas VI (tahun 1988) baru kenal lagu-lagu pop manis sebenarnya aq udah terlambat unk ikutan tp lebih baik daripada tdk sama sekali. Setidaknya aq pernah memiliki memory yg indah dibandingkan anak-anak skrg yg arus musiknya kadang-kadang cuma jreng,jreng,jreng.
Semua lagu tahun 80an aku suka banget. Bahkan sampe skrg masih punya bbrp kaset tapenya tp sayang udah gak bisa diputar lagi oleh tape, cuma jadi koleksi.
Kalo unk lagu Mas Obbie, aku cuma punya 4 kaset "Karya Emas Obbie Messakh " sedangkan Karya Emas Pance cuma 1 kaset. Itupun setiap ada kaset lagu 80an aku selalu berburu ke toko kaset baru dapet.

Anonymous
2:26 AM, May 08, 2012
hehehe aq jadi ingat tante di kampungku dulu yg suka nyanyi melodi memori cipt obbie messakh, romantis banget. aq kebagian jawaban laki2nya:

bila kau rindu
panggillah namaku
batinku bergetar
ada rindu untukmu
walau cinta kita
tak mesti bersatu
namu memori biarlah abadi..

ketika aq pulang cuti di kampung, tante yg baik hati dan suaranya bagus ini sudah gak ada di dunia.
tapi memori yg indah itu tetap abadi di hatiku. lagu2 obbie benar2 punya nilai memori yg luar biasa bagi aq.

Anonymous
2:36 AM, May 08, 2012
lagu2 bang obbie itu jujur n sederhana n melodius. ditambah teknik rekaman dulu yg analog (bukan digital) membuat musiknya lebih membekas di hati. beda dg musik pop sekarang yg gak nyanthol blas. mungkin saya yg sudah terlalu tua utk mengapresiasi musik2 masa kini.

Anonymous
7:03 PM, May 08, 2012
malu aku malu sama semut merah..

hehe... aq teringat videoclip obbie di tvri jadul yg lugu banget.

Anonymous
6:49 PM, June 02, 2012
salut buat bung obbie mesakh...lagu2nya, memang is the best di masanya...bravo bung obbie. Kalau boleh dekeluarkan lagi album vol.2, vol.3, vol.4 ...vol.1 sudah direcord lagi versi CD...

Anonymous
10:58 PM, September 12, 2012
obbie is never die!!

radiraka
2:16 PM, October 24, 2012
sy punya albumnya tuh

Anonymous
6:44 PM, October 24, 2012
obbie messakh jd ngetop thn 80an tak lepas dari kolaborasi JK records dan artis safari pimpinan eddy sud yg menentukan artis2 mana saja yg boleh masuk TVRI. sebaliknya, rekaman musik dilakukan di studio milik JK records. makanya, JK bisa leading selama hampir 20 thn. apa pun kata orang, aq sering kangen masa lalu, mendengar lagu2 lama ciptaan obbie yg dibawakan artis2 JK. wuih, ternyata aq sudah tua.. rambut mulai uban hehehe...
Thanks banget Bung Obbie.

Risman Latif
10:34 AM, December 24, 2012
lagu2 obbie messakh???? ahhh jdi ingat msa gw SD di Gorontalo nich... hahahahahaahaa gw ingat dlu hampir tiap hari usai pulang sekolah gw mampr kerumah teman (alasan gw minum air hahahaha) padahal...cuma buat lihat poster obbie sama nani sugianto yg ada syair percakapan lagu telepon rindu yg di tempel di ruang tamu rumah teman tsb...:

"krrriiiinnngggg...- hallo..792327..bisa bicara dengan mas Obbie???
+iyaa saya sendri nich...dengan siapa yaa,saya bicara??
-naaaah mas lupa,kan...
+siaappaa,,,yaa??? Aiiiihhh kamu yank... "bla bla....
Pokokx obbie tetap bagian dari musik Indonesia......mau cengeng atau apapun!!!!!

Anonymous
3:04 PM, May 09, 2013
setuju apa kata anda. Saya tak peduli kata orang lagu cengeng atau apalah. Lagu Telepon rindu adalah lagu andalan saya juga. Manis benar mendengar kata-kata lagu itu.

Anonymous
12:26 PM, October 07, 2013
wah, berkesan banget syair lagu itu.
RINDU RINDUNYA RINDU HATI INI
MEMANDANG SENYUMMU DAN DENGAR SUARAMU

KAPAN KAPANKAH KITA BERSAMA LAGI
SEPERTI HARI2 YANG LALU.

will jeremy
7:53 AM, January 04, 2013
Ayo ketemu Obbie, tgl.12 Jan nanti di UKI :D

simon NTT
9:23 AM, January 05, 2013
wah, ternyata banyak yg suka Obbie messakh. Lagu2 Obbie dan era 80an itu memang beda dengan gaya musik pop jaman sekarang. Kita2 yg sudah tua jadi kangen masa lalu hehehe....

Anonymous
12:40 AM, April 13, 2013
aku salah satu pengemar berat obbie mesakh sampai saat ini pun masih menyukai semua lagu hasil ciptaannya. dimana yah sekarang Obbie mesakh, kangen berat sama semua lagu lagunya dan ciri suaranya yg khas tsb.

Anonymous
3:02 PM, May 09, 2013
Saya di Kalimantan pun sangat hobi dengan lagu lagunya obbie. Malaysia dan Brunei pun senang dengan lagu Obbie. Lagu anak-anak sekarang tak bagus. Di kasi kasetnya gratis ke saya pun saya buang kesungai Kapuas. Biar ikan-ikan saja yang dengar musik anak muda sekarang dengagn nada do do do itu itu aja nadanya, muak saya dengan lagu anak muda sekarang tak berkesan sama sekali dan tak membekas di sanubari.

Tomas KUpang
12:08 PM, October 07, 2013
Lagu2 sekarang lemah di melodi. Rasa manisnya kurang, syairnya pun kurang puitis, mengabaikan sisi romantisme cinta. Mungkin itulah yg membuat lagu2 lama punya kesan tersendiri meskipun garapannya tidak canggih, bahkan sangat sederhana.

Esamosir
4:53 PM, October 05, 2013
Sampai saat in masih selalu mendengar lagu Obbie messakh Khususnya Melodi Memoryyy top banget.

Lambertus Hurek
12:02 PM, October 07, 2013
Wah, bung Samosir ternyata suka lagu2 Obbie juga. Tadinya saya kira cuma orang NTT di kampung saya saja yang gila lagu2 melankolis.

Melodi Memori ini ada kata2 yg sering dikutip remaja zaman dulu:

WALAU CINTA KITA TAK MESTI BERSATU
NAMUN MEMORI BIARLAH ABADI...

Anonymous
6:12 AM, October 07, 2013
Hebat ya Obbie bisa membuat puluhan lagu mnjadi Hits..masih trdengar sampai sekarang..

TOMAS
12:05 PM, October 07, 2013
LAGU2 POPNYA OBBIE ITU SEDERHANA TAPI MENGENA. BAGUS DINIKMATI SAMBIL TIDURAN ATAU SANTAI. ROMANTIS BANGET.

decson arjuna
4:44 AM, February 07, 2014
SAYA DARI MANADO,PENGGEMAR BERAT LAGU OBBIE,SAYA SALUT DENGAN KARYANYA,BANYAK ARTIS JADI TERKENAL OLEH KARENA LAGU CIPTAANYA,

Rivo Thobyas
3:58 PM, April 06, 2014
Saya dr keluarga besar Zacharias,, Lagux om obbi (thobias messakh) bgus smw,,,

sukses trus...

Anonymous
8:03 PM, July 01, 2014
Meski warna musik sudah bergeser, namun masih banyak kerinduan agar Obbie Messakh mencipta, menyanyikan dan dengan garapan musik sebagaimana stile-nya itu. Pasar masih ada dan kerinduan itu pun selalu hadir pada setiap orang yang pernah menikmati atau "menyayangi" lagu-lagu lelaki Rote yang pernah mengharu biru negeri ini.

sobri ghozali
6:47 PM, July 20, 2014
lagu2 karya mas obbie messakh tuh pada bagus banget,jd tersentuh dengerinnya.
aku spesialin aja lagunya bwt teman2 cewek aku,

Rois djero Zacharias Toppas
8:27 PM, June 13, 2015
om obbie dari rote mana?

Thomasadi
9:21 PM, November 09, 2015
HANCUR HATIKU by NIA DANIATY

Biar kupatahkan pena iniBiar kurobek-robek saja kertas iniAgar tak pernah lagi ku tulis suratkuUntukmu disanaHabis percuma suratkuSatupun tak pernah kau balasBiar kubakar saja gambar kitaYang ada disini didinding kamarkuAgar tak menangis mataku memandangnyaAgar tak sakit hatiku melihatnyaKau yang begitu aku dambakanPergi tak pernah ingat kembaliKalau salah katakan apa salahkuKalau benci katakan mengapa benciPunya mata punya hati dan telingaMengapa kau tak mendengarSudah habis segalanya kau rasakanTiada lagi yang bisa aku berikanKau menjauh-jauh-jauhKau pergi dariku

Unknown
1:15 PM, December 05, 2016
kalo fans club obie mesakh di bandung ada ga yah.. kalo ada minta contact nya dong, email ke markiwey0@yahoo.com

insyalloh mau buat acara obbie mesakh