Sabtu, 11 Oktober 2025

Mbak Nur Gendut Tukang Masak di Jolotundo Pulang ke Rumah Allah

 


Nama Nur rupanya sangat populer di kawasan wisata Jolotundo, Trawas. Tepatnya di Desa Seloliman. Ada 5 wanita bernama Nur yang buka warung djaman doeloe sebelum kalah bersaing dengan warung-warung baru gaya modern.

Nur Khasanah alias Mbak Gembuk. Nur Beringin yang warungnya dekat pohon beringin. Nur Gendut karena gemuk banget. Dua Nur lagi di dekat PPLH lupa.

Ayas sangat lama tidak naik ke Jolotundo. Ada kesibukan dan rute healing baru. Misalnya Bangkalan, Madura, atau belakangan Malang Raya.

Betapa kaget mendengar kabar bahwa Nur Gendut sudah tiada. Pulang ke pangkuan Sang Pencipta. Selamat jalan, Mbak Nur!

Nur Gendut ini yang paling dekat rombongan komunitas seniman asal Sidoarjo. Jadi pembantu, tukang masak Mbah Gatot Hartoyo, budayawan, sejarawan lokal, yang punya padepokan di Biting dekat Jolotundo. Padepokan ala rumah panggung ini jadi markas diskusi atau sarasehan budaya.

Mbak Nur Gendut yang setia menyiapkan kopi, teh, makanan untuk para tamu. Malam tahun baru biasanya ada syukuran tumpengan di padepokan Mbah Gatot. Mbak Nur sangat sibuk di dapur.

Nur sejak kecil sudah gendut. Berkebutuhan khusus. Jalan harus pakai tongkat. Tapi kelebihannya di masak. Lebih enak ketimbang Nur Khasanah yang warungnya di atas dekat Sumur Jolotundo

Karena itu, kepergian Mbak Nur Gendut membuat Ayas dan kawan-kawan dari Sidoarjo sangat kehilangan. Sebelumnya Mbak Saning juga pulang ke hadirat Allah. Mereka sudah ibarat keluarga sendiri saking seringnya bertemu. 

Ayas mampir di padepokan Mbah Gatot belum lama ini. Ternyata Nur Gendut sudah lama punya masalah kanker payudara. Sempat rawat inap di rumah sakit tapi kondisinya malah makin parah. Akhirnya selesai.

Nur Gendut meninggalkan seorang putri, Sila, kelas 8 SMPN di kawasan Trawas. Beda dengan mamanya yang gendut, Sila sangat kurus karena makan sedikit. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar