Awalnya cuma iseng. Coba-coba gowes jarak jauh. Sekaligus menguji tubuh di usia yang tak lagi muda.
Awalnya aku cuma gowes santai di sekitar kawasan Rungkut, hutan bakau Gunung Anyar, Bandara Juanda, Segoro Tambak, Tambak Oso. Mampir sejenak di Gereja Roh Kudus di Purimas devosi di Gua Maria. Balik lagi ke Abdul Karim.
Lama-lama nyoba gowes ke Kenjeran Park. Tempat wisata yang ada Sanggar Agung, patung Buddha Empat Muka, pagoda replika Beijing yang kini mangkrak. Lumayan jauh. Bisa 20 km pergi pulang.
Bagaimana kalau gowes ke Kota Lama? Kya-Kya Kembang Jepun, Rajawali, Jembatan Merah, Kalimas, Pasar Atom, Bongkaran, Gula, Kopi, Karet dst.
Ternyata tidak terlalu berat. Jarak di atas 10 km terasa biasa saja karena tidak ngoyo. Tidak ngebut ala Sam Puspita juara SEA Games masa lalu asal Malang tapi juga tidak santai ala fun bike.
Awalnya hampir satu jam durasinya. Lama-lama bisa lebih cepat. Tapi bisa juga lebih lama kalau mampir di warkop, beli es degan di MERR, atau baca koran dulu di warkop dekat Makam WR Soepratman yang dari dulu langganan Jawa Pos.
Aku pun akhirnya memutuskan nyoba B2W selama sebulan penuh. Bulan Juni 2025. Kalau gak kuat ya wis.
Syukur kepada Allah. Tak terasa sudah sebulan penuh aku bisa gowes dari rumah ke tempat kerja. Bike to work! B2W saban hari. "Gak percoyo," kata teman.
Gak percoyo yo wis.